Jangan berpikir untuk menyebar foto anak presiden China, Xi Jinping. Sebab bisa saja bernasib miris sama seperti yang dialami seorang pria bernama Niu Tengyu.
Tengyu dituduh mengungkapkan identitas putri Jinping bernama Xi Mingze. Alhasil pada 30 Desember 2020 lalu, dia dijatuhi hukuman penjara selama 14 tahun.
Hampir tiga tahun di penjara, kabarnya kondisinya memburuk. Tengyu diduga mendapatkan penyiksaan hingga gangguan mental selama di penjara.
Dia tak mengenali ibunya yang melakukan panggilan video bulan lalu. Sang ibu menduga Tengyu mengalami kerusakan otak atau gangguan psikologis.
Kondisi tersebut terungkap dalam sebuah surat terbuka. Surat ditandatangani 262 orang dan diunggah seorang aktivis belum lama ini.
"Niu Tengyu bahkan tidak mengenali ibunya sendiri. Matanya kusam, dan dia berteriak dan meracau," demikian isi surat itu, menurut laporan Radio Free Asia, Jumat (22/12/2023).
Ibu Tengyu dilaporkan kesulitan bertemu dengan anaknya. Petugas tak mengizinkan mereka bertatap muka saat ibunya ingin mengunjungi di penjara.
Para petugas, ibu Tengyu menjelaskan tidak menjelaskan secara konsisten kondisi anak laki-laki tersebut. Mereka sempat mengatakan anaknya baik-baik saja, namun kemudian dikatakan kondisi mentalnya tidak bagus.
Kondisi itu, disebutkan disebabkan karena Tengyu diberikan obat-obatan yang tidak diketahui jenisnya. Surat juga meminta pihak Partai Komunis China membebaskan Tengyu dan korban lain.
"Kami menyerukan kepada otoritas Partai Komunis China untuk segera membebaskan Niu Tengyu dan semua korban lain dalam kasus ini, dan meminta pertanggungjawaban orang-orang yang menjebak mereka," lanjut surat itu. [SB]
