Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Santri Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Dianiaya Senior Hingga Meninggal, Polisi: 18 Orang Diamankan

Desember 07, 2023 Last Updated 2023-12-07T02:40:08Z

Insiden meninggalnya seorang santri di Ponpes Husnul Khotimah, diduga akibat tindakan kekerasan senior itu membuat Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian angkat bicara.


"Kematian santri diduga akibat tindak kekerasan (itu) benar dan petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan," kata Kapolres AKBP Willy Andrian saat berbincang dengan Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (6/12/2023).


AKBP Willy Andrian menyebut untuk pengungkapan keterangan dalam kasus tersebut pihaknya sudah mengamankan sejumlah orang.


"Kami sudah mengamankan sejumlah terduga pelaku, (pelaku) lebih dari satu," katanya.


Penangkapan terhadap terduga pelaku, kata Willy Andrian menyebut ada sebanyak 18 anak yang terlibat dalam dugaan kasus perundungan.


Beberapa di antaranya ditangani Lembaga Perlindungan Anak atau masuk wilayah hukum peradilan anak - anak.


"Dari jumlah belasan santri yang diamankan itu tidak semua. Sebab yang terlibat itu masih terdapat usia anak, sedang untuk yang ditahan dalam pemenuhan Penyelidikan itu ada sebanyak 6 santri yang masuk batas usia dewasa," katanya.


Tindakan kekerasan alias perundungan kembali terjadi di dunia pendidikan di Kuningan.


Kejadian itu membuat jagat maya heboh, hingga mendapat perhatian dari lapisan masyarakat.


Terlebih insiden itu berlangsung di Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang terletak di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan.


Hebohnya informasi demikian itu tertera di sejumlah akun sosial media, seperti dalam akun Instagram atas nama gennrabani123.


Teramati foto yang dipasang dalam beranda Instagram miliknya itu menunjukkan sosok korban perundungan yang meninggal, setelah mendapat perawatan medis di pusat pelayanan kesehatan pemerintah setempat.


Terlihat foto korban berlatar hitam putih itu bertuliskan, usut tuntas Hilmi (korban) tampak tertera di bagian atas foto tersebut.


Sedang, caption berbeda di bagian bawah itu bertuliskan penjarakan para biadab.


Meninggalnya salah satu santri di Ponpes Husnul Khotimah Kecamatan Jalaksana, mendapat tanggapan dari lembaga pendidikan tersebut.


Pengurus ponpes, Sanwani membenarkan kejadian itu menimpa salah seorang peserta didik.


Permasalahan itu sudah mendapat penanganan dari pihak kepolisian.


"Untuk kasus hingga ada santri meninggal itu sudah ditangani Polres."


"Ini saya juga barusan dari Mapolres," kata Sanwani saat mengawali perbincangan dengan TribunCirebon.com melalui sambungan selulernya, Rabu (6/12/2023).


Kejadian ini membuat pihak pesantren merasa kaget.


Pasalnya, kegiatan belajar yang berlangsung di pondok pesantren itu sudah puluhan tahun dan tidak terjadi apapun.


"Iya, kami jelas terkejut dengan kejadian sekarang."


"Sebab selama pelaksanaan kegiatan pendidikan lebih dari 30 tahun, kejadian ini tidak ada sama sekali muncul dan baru kali ini saja," katanya..


Atas kejadian ini, kata Sanwani mengungkap bahwa ini merupakan ketentuan sekaligus ujian.


"Kami anggap kejadian ini ketentuan dan ujian. Semoga semua permalasahan bisa terselesaikan," katanya. ( TRIBUNCIREBON)




×