Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan kapan perangnya dengan Ukraina dapat berakhir. Ini disampaikannya dalam sesi pertanyaan publik, Kamis malam waktu setempat.
Dalam paparannya, Putin menyebut bahwa Moskow berjanji hanya akan mengakhiri serangannya di Ukraina jika tujuannya tercapai. Alias, jika Kyiv menerima kesepakatan yang mencapainya.
"Perdamaian akan terwujud ketika kita mencapai tujuan yang Anda sebutkan," kata Putin saat menjawab pertanyaan dari media dan masyarakat Rusia dikutip Newsweek, Jumat (15/12/2023).
"Dan jika kembali ke tujuan, tujuan tersebut tetap tidak berubah. Saya akan mengingatkan Anda bahwa ini berarti denazifikasi, demiliterisasi Ukraina, dan status netralnya," tegasnya.
Momen tersebut adalah pertama kalinya Putin menyampaikan komentar dari masyarakat sejak melancarkan serangan ke Ukraina pada bulan Februari 2022. Peristiwa tersebut juga terjadi kurang dari seminggu setelah ia mengumumkan akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu Maret mendatang
Menurut laporan Reuters, Putin menambahkan dalam konferensi tersebut bahwa jika Ukraina tidak ingin mencapai kesepakatan untuk memenuhi tuntutannya, seperti demiliterisasi Ukraina.
"Kami terpaksa mengambil tindakan lain, termasuk tindakan militer," katanya.
"Entah kita mendapatkan kesepakatan, menyepakati parameter tertentu...atau kita menyelesaikannya dengan kekerasan ... Inilah yang akan kami perjuangkan," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negosiasi dengan Moskow tidak dapat didiskusikan sampai seluruh wilayah yang diduduki Rusia dikembalikan ke kendali Kyiv. Para pemimpin Ukraina juga berulang kali membantah tuduhan Putin bahwa negara tersebut dipimpin oleh rezim Nazi.
Tak lama setelah melancarkan serangan skala besar, Rusia menawarkan untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina jika Kyiv setuju untuk membatalkan tujuannya bergabung dengan NATO. Putin sebelumnya juga menyalahkan dukungan Barat terhadap militer Ukraina dalam perang yang sudah berlangsung hampir 22 bulan ini.
Di sisi lain, Pemimpin wilayah muslim Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov, memperkirakan konflik di Ukraina kemungkinan akan berakhir pada musim semi atau musim panas 2024, karena Kyiv kehabisan sumber daya yang diperlukan.
Berbicara dalam bahasa Chechnya, ia berpendapat bahwa Rusia bisa saja menghancurkan Ukraina dalam waktu tiga bulan, jika negara tersebut bersedia melakukan perlawanan seperti yang dilakukan Israel saat ini di Gaza.
"Presiden (Vladimir Putin) memerintahkan kami untuk menjaga infrastruktur dan kota seutuh mungkin, atau kami akan merebut Kyiv. Kami berada tujuh kilometer jauhnya," kata Kadyrov seperti dikutip media Rusia.
"Tetapi presiden tidak tertarik untuk menghancurkan Ukraina sebagai sebuah negara," ujarnya. [SB]