Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Palestina Merdeka Tanda Kiamat Sudah Dekat? Ini Penjelasannya

Desember 13, 2023 Last Updated 2023-12-13T01:02:36Z

 


Pembahasan mengenai Palestina merdeka adalah tanda kiamat mencuat. Hal ini seiring serangan udara Israel tanpa henti di Gaza, Palestina, yang sudah berlangsung 20 hari, sejak 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini Kementerian Kesehatan Palestina, mengutip Reuters, setidaknya 7.028 warga Palestina telah tewas. Sebanyak 2.913 di antaranya adalah anak-anak.


Lalu kemerdekaan Palestina akan menjadi tanda kiamat? Berikut penjelasannya dirangkum CNBC Indonesia dari sejumlah sumber, Jumat (27/10/2023).


Merujuk situs Muhammadiyah, sebenarnya, anggapan ini merujuk hadis yang menarasikan bahwa ketika khilafah telah tiba di Baitul Maqdis (Yerusalem/Palestina), maka saat itu akan tiba saat gempa bumi, bencana besar, dan Hari Kiamat. Hadis itu berbunyi:


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي ضَمْرَةُ أَنَّ ابْنَ زُغْبٍ الْإِيَادِيَّ، حَدَّثَهُ قَالَ: نَزَلَ عَلَيَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَوَالَةَ الْأَزْدِيُّ، فَقَالَ لِي: بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَغْنَمَ عَلَى أَقْدَامِنَا فَرَجَعْنَا، فَلَمْ نَغْنَمْ شَيْئًا، وَعَرَفَ الْجَهْدَ فِي وُجُوهِنَا فَقَامَ فِينَا، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَا تَكِلْهُمْ إِلَيَّ، فَأَضْعُفَ عَنْهُمْ، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى النَّاسِ فَيَسْتَأْثِرُوا عَلَيْهِمْ. ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي، أَوْ قَالَ: عَلَى هَامَتِي، ثُمَّ قَالَ: يَا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ


Artinya:


"Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata: 'Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata: 'Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun. Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa: 'Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.' Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan 'hamah' (leher/kepala), lalu dia berkata: 'Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.' Abu Dawud berkata: 'Abdullah bin Hawala adalah dari Homs.'" (HR. Abu Dawud).


Namun dalam catatan kaki hadis tersebut, sebagaimana dimuat laman yang sama, kualitas hadis ini dianggap lemah. Perawi-perawi dalam rantai riwayatnya menimbulkan keraguan.


Muawiyah bin Salih, misalnya. Meskipun dianggap sebagai perawi yang kuat, ia disebut "terlibat dalam beberapa riwayat hadis yang mencurigakan", yang mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap hadis ini.


Status Abdullah bin Zughb (atau Zughb bin Abdullah) dalam riwayat hadis ini juga dipertanyakan. Beberapa ulama hadis menganggapnya sebagai perawi yang kurang dikenal dan tidak terpercaya.


Di sisi lain, isi hadis ini juga dianggap tidak sesuai dengan sunnah yang telah dikenal dan diterima oleh umat Islam. "Hadis ini memuat ramalan tentang kejadian-kejadian besar di masa depan, yang bisa dianggap sebagai perkiraan yang tidak cocok dengan karakter hadis-hadis yang lain," tulis laman itu.


Di sisi lain, dipaparkan pula bahwa kiamat adalah hak istomewa Allah. Ini terdapat dalam surat QS. Al-A'raf ayat 187.


Ayat itu memiliki arti:


Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."


Dikatakan bahwa pada dasarnya hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti datangnya Hari Kiamat. Para Rasul, Nabi, malaikat, dan jin tidak memiliki pengetahuan ini.


"Oleh karena itu, keyakinan kepada Hari Kiamat adalah suatu prinsip iman yang tidak boleh disangsikan dalam Islam. Mempercayai hari akhir adalah esensial bagi seorang Muslim. Meski demikian, hanya Allah yang tahu kapan peristiwa besar ini akan datang menghampiri makhluk hidup," muat laman yang sama. [SB]



×