Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pakar Terpukau oleh Terowongan Hebat Hamas,Sebut Ada Pengaruh Korea Utara dan Iran

Desember 20, 2023 Last Updated 2023-12-20T02:49:16Z

 

Pakar terowongan bernama Daphne Richemond-Barak terpukau oleh terowongan terbesar Hamas yang baru saja ditemukan oleh Israel.


Terowongan itu ditemukan setelah setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggali hingga kedalaman sekitar 50 meter di sejumlah area.


Saking besarnya, terowongan itu bahkan disebut bisa dilewati oleh kendaraan.


Richemond-Barak menyebut terowongan besar Hamas itu punya kemiripan dengan terowongan yang dibuat oleh Korea Utara (Korut).


“Saya melihat terowongan itu sangat mirip dengan terowongan yang digali oleh Korea Utara ke arah Korea Selatan,” ujar Richemond-Barak pada (19/12/2023).


Dia menganggap terowongan Hamas itu lebih rumit dan canggih.


“Saya melihat tingkat kerumitan yang jauh lebih tinggi [seperti] yang Anda kemukakan. Jauh lebih lebar. Daya tahannya lebih tinggi, lebih kuat.”


“Menggali tidak hanya dengan tangan, tetapi kenyataannya dengan sejumlah alat pengeboran yang canggih. Jadi, kita berbicara tentang terowongan perang pada level yang berbeda,” katanya menjelaskan.


Richemond-Barak juga mengaku melihat pengaruh Korut pada terowongan tersebut.


“Dan selain itu, saya juga melihat pengaruh Korea Utara, seperti terowongan besar yang memungkinkan invasi besar-besaran dan penerobosan ke negara itu (Israel),” ucapnya.


Dia juga menyinggung adanya bantuan Iran dalam pembangunan terowongan Hamas.


“Dan saya melihat campur tangan Iran di sini. Jadi, terowongan itu sangat berbeda dengan apa yang telah Hamas buat.”


Menurut dia, bantuan dari Iran itu memungkinkan Hamas bisa menggali lebih dalam dan lebih baik.


Habiskan jutaan dolar


Dikutip dari The Times of Israel, terowongan itu sangat besar hingga bisa dilewati kendaraan. Namun, terowongan itu tidak menembus hingga ke wilayah Israel.


Salah satu ujung terowongan itu berada hanya 400 meter dari perbatasan Erez yang digunakan orang Palestina untuk pergi ke Israel.


Terowongan tersebut memiliki beberapa cabang, pipa saluran air, dan jalur komunikasi serta fasilitas listrik.


Menurut IDF, di beberapa bagian terowongan terdapat pintu antiledakan atau blast door. Pintu itu dipasang guna mencegah tentara Israel masuk ke dalam terowongan.


IDF mengatakan pembangunan terowongan itu menghabiskan jutaan dolar dan memerlukan waktu bertahun-tahun.


Sosok pembangunnya


IDF mengatakan pembangunan terowongan itu melibatkan tim beranggotakan puluhan personel Hamas.


Disebutkan bahwa proyek pembangunan itu dipimpin oleh Muhammad Sinwar yang menjabat sebagai Panglima Brigade Selatan Hamas.


Muhammad Sinwar dikenal juga sebagai saudara pemimpin Hamas bernama Yahya Sinwar.


Israel pernah merilis rekaman yang diklaim didapatkan dari Jalur Gaza. Dalam rekaman itu Muhammad Sinwar tampak mengendarai mobil di terowongan.


Dikutip dari Telegraph, Sinwar pernah dianggap tewas tahun 2014 silam.


Dia disebut ahli dalam hal penculikan dan jago menerobos perbatasan.


Narasumber yang dekat dengan intelijen Israel (Mossad) menyebut Sinwar tinggal di dalam terowongan Hamas selama bertahun-tahun.


Sinwar disebut menjadi dalang di balik serangan tiba-tiba Hamas ke Israel tanggal 7 Oktober lalu.


“Dia seratus persen orang dari tim inti yang merencanakan serangan tanggal 7 Oktober,” kata mantan pemimpin Mossad.


“Dalam kepemimpinan militer, dia sangat penting,” kata dia.


“Dia berada di sekitar nomor tujuh dalam daftar orang yang dicari, di samping orang-orang seperti Mohammed Deif, Marwan Issa, dan Tawfiq Abu Naim. Dia sosok yang penting, dan pastinya masih hidup.”


Sinwar penah membantu kakaknya, Yahya Sinwar, bebas dari penjara Israel dalam pertukaran tawanan tahun 2011 silam.


Menurut Ronen Solomon, seorang analis intelijen independen, Sinwar dianggap salah satu dalang utama dalam perencanaan invasi dan penculikan orang Israel.


“Spesialisasinya dalam bidang penerobosan perbatasan dan penculikan demi (mengamankan) pembebasan semua tawanan,” ujar Solomon.


Solomon sudah menyelidiki Sinwar selama lebih dari dua dasawarsa. Dia memiliki banyak arsip dokumen, foto, dan hasil wawancara yang digunakan untuk mengetahui sosok misterius Sinwar.


Kata Solomon, warga Gaza kini bahkan sudah tidak mengenali Sinwar.


“Dia bergerak secara rahasia dan dalam jarak terbatas karena takut dibunuh Israel,” ujarnya.


“Selama dua dasawarsa terakhir, dia selamat dari enam percobaan pembunuhan.”


Tentara Israel pernah menghancurkan rumah keluarga Sinwar tahun 2004, setahun setelah dia selamat dari upaya percobaan pembunuhan.


Sepuluh tahun berselang, yakni pada tahun 2014, meletuslah perang antara Israel dan Hamas.


Kala itu Hamas merilis gambar yang memperlihatkan Sinwar terbaring di ranjang yang berlumuran darah.


Namun, Solomon mengatakan gambar itu palsu dan sengaja dibuat untuk melindungi tiga “pemimpin bayangan” Hamas.


Semenjak itu Sinwar tak lagi terlihat di depan umum. Dia hanya terlihat dalam bentuk siluet saat diwawancarai dengan Al Jazeera bulan Mei 2022.


Bahkan, dia tidak menghadiri pemakaman ayahnya pada bulan Januari 2022.


“Muhammad selalu lebih penting daripada saudaranya. Dialah orang yang menginisiasi dan menculik (tentara Israel bernama) Hilad Shalid,” kata mantan pemimpin Mossad. [SB]


×