Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kenapa Tak Banyak Gedung Pencakar Langit di Eropa? Ini Alasannya

Desember 16, 2023 Last Updated 2023-12-15T23:15:58Z

Jika kamu perhatikan, cukup jarang ditemukan gedung pencakar langit di Benua Eropa. Padahal, ada banyak negara maju di Benua Biru, seperti Inggris, Jerman, hingga Prancis. Dengan perekonomian yang kuat, seharusnya mereka sanggup membangun gedung tinggi.

Kalau berkaca dari sejumlah negara maju di Asia, mereka malah berbondong-bondong membangun gedung-gedung tinggi, seperti Burj Khalifa, Dubai; Shanghai Tower, China; hingga Makkah Royal Clock Tower, Arab Saudi.


Lantas, mengapa tak banyak gedung-gedung tinggi di Benua Eropa? 


Kenapa Tidak Banyak Gedung Tinggi di Eropa?

Walau termasuk salah satu benua yang terdapat banyak negara maju, namun hal itu tidak menjadi alasan untuk membangun banyak gedung pencakar langit di Benua Eropa.


Mengutip laman Novatr, berikan alasan mengapa tidak banyak gedung tinggi di Eropa.


1. Banyak Bangunan Bersejarah


Alasan yang pertama karena terdapat banyak bangunan bersejarah di sejumlah kota-kota besar di Eropa. Memang, Benua Eropa sangat menjaga warisan arsitektur yang memiliki desain indah dan sejarah panjang.


Hal tersebut memunculkan banyak penolakan dari sejumlah masyarakat terhadap pembangunan gedung-gedung tinggi di Eropa. Sebab, mereka khawatir proses pembangunan gedung dapat menggeser bangunan klasik dan bersejarah.


Selain itu, sebagian masyarakat Eropa percaya suatu bangunan tak hanya berfungsi secara fungsional, tapi juga memiliki dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.


2. Harga Properti yang Mahal


Harga properti yang mahal juga menjadi faktor mengapa jarang dibangun gedung-gedung tinggi. Daerah perkotaan maju seperti London, Paris, dan Berlin punya harga properti yang mahal.


Selain itu, sejumlah kota memiliki regulasi ketat dalam mendirikan bangunan. Ada juga aturan khusus yang membatasi ketinggian suatu gedung, hal ini membuat para pengembang memilih membangun gedung dengan ketinggian rendah namun lebih padat.


3. Tidak Berkelanjutan


Pembangunan gedung tinggi dinilai tidak berkelanjutan (sustainability) terhadap lingkungan. Sebab, konstruksi gedung modern mengandalkan sistem pemanas, pendingin, dan pencahayaan yang boros energi untuk mengatur suhu ruangan.


Lain halnya dengan bangunan tradisional yang menggunakan material ramah lingkungan. Selain itu, bangunan tradisional dirancang agar selaras dengan alam, mengusung desain ventilasi yang baik, dan memperhatikan faktor-faktor kenyamanan bagi penghuninya.


4. Pembangunan Kembali Pasca Perang


Setelah Perang Dunia II, sejumlah kota besar di Eropa hancur lebur karena diserang musuh. Saat melakukan rekonstruksi bangunan, banyak yang mengira kota-kota tersebut akan mengusung konsep modernisasi dengan membangun gedung-gedung tinggi.


Nyatanya, banyak kota yang memilih restorasi bangunan warisan budaya daripada membangun gedung modern. Upaya restorasi ini difokuskan pada pembangunan kembali bangunan bersejarah dan kawasan perkotaan dengan memakai material dan teknik tradisional.


Hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah populasi masyarakat Eropa yang rendah. Alhasil, tidak ada yang tertarik untuk membangun gedung-gedung tinggi kala itu.


Daftar 5 Gedung Tertinggi di Eropa

Penasaran, apa saja gedung tertinggi yang ada di Benua Eropa? Mengutip situs World Atlas, simak daftarnya di bawah ini:



1. Lakhta Center, Saint Petersburg, Rusia (462 meter)

2. One Tower, Moskow, Rusia (405 meter)

3. Federation Tower, Moskow, Rusia (373 meter)

4. OKO Tower, Moskow, Rusia (354 meter)

5. Neva Tower, Moskow, Rusia (345 meter)



Itu dia alasan mengapa tidak banyak gedung tinggi di Benua Eropa. [SB]
×