Kementerian Perdagangan (Kemendag) memanggil promotor konser Coldplay di Jakarta, PT Mitra Muda Jaya (PK Entertainment) untuk meminta klarifikasi terkait pengaduan konsumen soal konser tersebut.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang mengatakan pihaknya telah bertemu dengan PK Entertainment pada Kamis (30/11).
"Kementerian Perdagangan menindaklanjuti pengaduan konsumen, dalam hal ini pembeli tiket konser musik Coldplay yang merasa dirugikan. Terkait hal itu, kami telah bertemu dan meminta klarifikasi PK Entertainment selaku penyelenggara konser musik tersebut," kata Moga dalam keterangan resmi, Sabtu (2/12).
Dalam pertemuan tersebut, PK Entertainment diwakili oleh tim hukum, Joy Munthe yang mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembelian tiket secara resmi melalui situs www.coldplayinjakarta.com yang dikirimkan melalui alamat surel konsumen yang terdaftar saat pembelian dalam bentuk tiket elektronik.
Tiket elektronik, lanjutnya, memiliki kode unik yang akan dipindai dengan pemindai kode batang (scanner barcode) saat konsumen memasuki lokasi konser.
Terjadinya masalah tiket ganda, kata Joy, disebabkan adanya oknum yang membeli tiket dari situs resmi, kemudian menjualnya kembali kepada pihak lain dengan menduplikasi tiket dan kode unik. Sedangkan pemindai hanya membaca satu kali kode unik. Sehingga apabila terjadi duplikasi, kode unik tersebut tidak dapat digunakan.
Sementara terkait masalah gerbang ultimate yang jebol, Joy mengatakan itu disebabkan karena pengunjung berdesakan masuk. Ditambah lagi, pengecekan dilakukan secara manual.
"Pengunjung yang kedapatan tidak memiliki tiket resmi dipersilahkan keluar dari lokasi. Pengunjung yang bisa masuk hanya yang dapat menunjukkan kepemilikan tiket elektronik dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)yang tertera dalam tiket tersebut," kata Joy.
Ia menambahkan promotor sebenarnya sudah menempatkan tim keamanan dan pengendali kerumunan di setiap gerbang untuk mengatur antrean. Sebanyak 1.043 tenaga keamanan dan 4.000 anggota kepolisian juga disiagakan.
Pengaduan lainnya terkait konser Coldplay di antaranya antrean penonton yang berantakan, antrean panjang gerai makanan serta beberapa pengunjung pingsan.
Joy mengatakan antrean penonton yang berantakan disebabkan karena kemungkinan penonton tidak mengikuti panduan yang telah dicantumkan di tiket elektronik.
Sementara terkait antrean gerai makanan dan penonton yang pingsan, promotor mengatakan pihaknya telah menyediakan 60 gerai makanan, 12 posko kesehatan penunjang, 28 orang tenaga dokter, 120 orang perawat, dan 18 ambulans di area konser. Informasi itu, kata Joy, sudah dicantumkan di akun media sosial promotor.
"Pengunjung juga dapat membaca petunjuk atau menanyakan kepada petugas pengantar (usher) di lapangan mengenai lokasi gerai makanan dan fasilitas penunjang lainnya. Kami juga telah melakukan perawatan bagi konsumen yang mengalami masalah kesehatan. Permasalahan tersebut menjadi evaluasi bagi PK Entertainment agar hal serupa dapat diminimalisasi untuk tidak terjadi kembali," pungkas Joy.[SB]