Google dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya. Keputusan ini terjadi karena perusahaan akan mendorong penggunaan Artificial Intelligence (AI) pada produk Assistant.
Google diketahui ikut masuk ke dalam fenomena AI yang terjadi sejak ChatGPT mulai populer akhir tahun lalu. Termasuk dengan meluncurkan Bard, produk chatbot, belum lama ini.
CNBC Internasional melaporkan, Google berencana membuat Smart Assistant "lebih sakti" menggunakan AI Generatif. Ini menjadi bagian dari reorganisasi besar dari unit tersebut.
Wakil Presiden unit tersebut, Peeyush Ranjan menjelaskan PHK dalam jumlah kecil masuk pada perombakan tersebut. Mereka yang terdampak akan mendapatkan waktu 60 hari untuk mencari pekerjaan lain di Google.
Ranjan menjelaskan perusahaan akan menyematkan teknologi model bahasa besar atau LLM pada Assistant. Tujuannya adalah memberikan pengalaman produk dengan kualitas tinggi pada para pengguna.
"Kami telah melihat potensi besar dari AI generatif untuk mengubah kehidupan orang-orang dan melihat peluang besar untuk mengeksplorasi seperti apa Assistant dengan daya tambahan, ditenagai oleh LLM," jelasnya, dikutip Rabu (2/8/2023).
Bagian dari re-organisasi, para eksekutif juga mengumumkan adanya perubahan pada tim Speech yang menangani perintah Suara. Misalnya kepala tim Francoise Beaufays pinda mengawasi Bard dan Assistant.
Sementara itu, juru bicara Google, Jennifer Rodstrom buka suara soal pengembangan LLM. Menurutnya, eksplorasi teknologi tersebut bisa membantu produk Assistant jauh lebih baik.
"Ratusan juta orang menggunakan Assistant tiap bulan dan kami berkomitmen memberi mereka pengalaman berkualitas tinggi," kata Rodstorm. [SB]