Video yang dirilis IDF menunjukkan ruang bawah tanah yang mengarah ke terowongan panjang dan kemudian ke ruangan berisi perabotan.
Dalam video terpisah yang diunggah di akun X @IDF pada Kamis (21/12/2023), menunjukkan rekaman terowongan yang diklaim digunakan oleh para pejabat Hamas.
"Terowongan tersebut digunakan oleh pejabat senior Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, Yahya Al-Sinwar dan Muhammad Al-Deif, untuk mengarahkan kegiatan operasional dan untuk melindungi mereka selama pergerakan sehari-hari di pusat kota Kota Gaza," klaim Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara IDF lainnya.
Meski demikian, media tidak bisa mengonfirmasi keaslian video IDF secara langsung dan Hamas belum menanggapi klaim terbaru Israel.
Terowongan Terbesar yang Ditemukan IDF
Sebelumnya, IDF juga mengunggah video terowongan terbesar yang mereka temukan di bawah Jalur Gaza sejauh ini.
"Jaringan terowongan terbesar yang bercabang menjadi beberapa cabang ini membentang sejauh lebih dari 400 kilometer dari perlintasa Erez, satu-satunya jalan keluar warga Gaza ke Israel," kata IDF, Minggu (17/12/2023) di akun X @IDF.
Seorang fotografer Agence France-Presse (AFP) yang diizinkan mengunjungi lokasi tersebut mencatat terowongan itu dilengkapi dengan pipa, listrik, ventilasi, saluran pembuangan, jaringan komunikasi, dan rel kereta api.
Sementara itu, Hamas meremehkan pentingnya menemukan terowongan ini.
Pemimpin Hamas di Lebanon, Osama Hamdan, membenarkan publikasi itu namun mengatakan Israel terlambat menemukannya.
"Pendudukan (Israel) datang terlambat, karena misi yang kami inginkan dari terowongan ini telah dilaksanakan dan keluar dengan sukses," katanya di saluran Telegram Brigade Al-Qassam pada Senin (18/12/2023).
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.
Pengeboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (21/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut. [SB]