Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas Ucap Selamat Ulang Tahun untuk Tentara Israel yang Disandera selama 9 Tahun: Happy Birthday

Desember 29, 2023 Last Updated 2023-12-28T23:24:34Z



Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, merilis sebuah video dalam bahasa Arab, Ibrani dan Inggris untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada tentara Israel yang disandera Hamas selama sembilan tahun.


Video itu berjudul “Happy Birthday in Captivity, Shaul Aaron, 27-12-1993 (Selamat Ulang Tahun Shaul Aaron di Penangkaran)” dan memperlihatkan gambar ilustrasi penjara, yang rilis pada Rabu (27/12/2023).


Kemudian, muncul angka yang menghitung waktu penyanderaan Shaul Aaron yang terhitung sembilan tahun, lima bulan, dan hitungan hari yang masih berjalan.


Shaul Aaron adalah tentara Israel yang ditangkap oleh Brigade Al-Qassam selama Operasi Pelindung Tepi pada tahun 2014.


Dalam operasi itu, Brigade Al-Qassam berhasil menjebak sejumlah tentara Israel dan mampu membunuh 14 orang di antaranya.


Shaul Aaron seharusnya berusia 30 tahun pada Rabu (27/12/2023), di mana ia menghabiskan sembilan tahun di bawah penyanderaan oleh Brigade Al-Qassam.


Pada Minggu (20/7/2014) waktu fajar, para pejuang Al-Qassam melakukan Operasi Pelindung Tepi melawan tentara Israel, dikutip dari Al Jazeera.


Al-Qassam memancing pasukan khusus dari tentara Israel yang berusaha maju ke timur lingkungan Al-Tuffah di timur Gaza dan tentara Israel jatuh ke ladang ranjau yang telah disiapkan sebelumnya, sehingga para pejuang meledak.


Selain itu, Brigade Al-Qassam memasang ranjau di kendaraan militer Israel, kemudian mereka maju menuju dua pengangkut pasukan Israel dan menghabisi semua orang di dalamnya.


Operasi Pelindung Tepi mengakibatkan terbunuhnya 14 tentara Israel di tangan pejuang Al-Qassam dari jarak nol, yang sebelumnya pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) hanya mengakui 11 tentara yang terbunuh.


Brigade Al-Qassam lalu mengumumkan penangkapan tentara Israel, Shaul Aaron dan mempublikasikan nomor militernya.


"Prajurit ini adalah tawanan Brigade Al-Qassam dalam operasi ini. Jika pimpinan musuh mampu berbohong mengenai jumlah korban tewas dan luka-luka, mereka harus menjawab pertanyaan publik mengenai nasib prajurit ini sekarang,” kata juru bicara Al-Qassam Abu Ubaida setelah berhasil meluncurkan Operasi Pelindung Tepi pada tahun 2014.


Hamas Palestina vs Israel


Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.


Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.


Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.


Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.


Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 21.110 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Rabu (27/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.


Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut. [SB]

×