Pabrik garmen terbesar di Purwakarta, PT Eins Trend, gulung tikar.
Mereka berhenti beroperasi per Desember 2023 ini.
Mereka pun harus memulangkan karyawan atau pemutusan hubungan kerja dalam jumlah yang banyak.
"PT Eins Trend ini merupakan salah satu pabrik garmen terbesar di Purwakarta. Pada Agustus 2023 ini, perusahaan itu sudah mem-PHK sekitar 1.015 orang. Perusahaan itu kini sudah tidak beroperasi per Desember 2023 ini," ucap Kepala Disnakertrans Purwakarta, Didi Garnadi, Rabu (6/12/2023).
Ia menyebutkan bahwa PT Eins Trend berhenti beroperasi karena kesulitan mendapatkan pembeli hingga tidak menyanggupi pemberian gaji karyawan yang harus mengikuti UMK Purwakarta.
"Jadi, selama ini PT Eins Trend memberikan gaji sesuai dengan kesepakatan karyawan yang tidak sama dengan UMK," katanya.
Bukan cuma PT Eins Trend, Disnaker Purwakarta mencatat ada empat perusahaan yang gulur tikar atau bangkrut selama 2023.
Selain PT Eins Trend, ada PT KYC, PT Alpha Otomotif Part, dan PT Seyang Aktivewear.
Imbasnya, 1.756 karyawan terkena PHK.
"Dari catatan kami, ada 1.756 karyawan yang kehilangan pekerjaan terhitung Januari-November kemarin," ujar Didi.
Didi mengatakan, ada beberapa penyebab yang membuat ribuan karyawan tersebut di-PHK.
Ia menyebutkan, ada perusahaan kehilangan pembeli hingga keberatan dengan upah minimum kabupaten (UMK) Purwakarta.
"Banyak hal terjadi yang menyebabkan ribuan karyawan itu dipulangkan. Mulai dari perusahaannya yang tidak bisa bersaing pasar internasional. Ada juga perusahaan yang terdampak dari ekonomi global," ucapnya.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan tidak mampu membangun kembali kejayaannya setelah diserang oleh wabah Covid-19.
Akibatnya, banyak perusahaan sektor industri yang kini terseok-seok.
"Penyebab utama tutupnya keempat pabrik ini, akibat dari persaingan pasar internasional, sehingga menyebabkan sepi pembeli. Keempat perusahaan ini terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya," ucap Didi.
Lebih lanjut ia mengatakan, para karyawan yang terkena PHK diharapkan bisa mengikuti berbagai program yang ada di Disnakertrans Purwakarta seperti pelatihan sehingga mereka tetap bisa berpenghasilan.
"Kami menyiapkan beragam pelatihan untuk memfasilitasi warga yang belum bekerja. Terutama, warga usia produktif tapi tidak punya keterampilan atau pekerjaan," ujar Didi. [SB]