Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan besarnya kebutuhan investasi Indonesia dalam jangka menengah ke depan, yakni periode lima tahun mendatang.
Dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 total kebutuhan investasi untuk lima tahun ke depan adalah sebesar Rp 45.500 triliun.
Kebutuhan itu untuk merealisasikan target rata-rata pertumbuhan ekonomi 2025 sampai dengan 2029 sebesar 5,6%-6,1%, dengan target pertumbuhan investasi sebesar 7,2% sampai dengan 7,9%.
"Dengan gambaran tersebut maka kita terdapat kebutuhan investasi cukup besar, kalau kita hitungnya sekitar Rp 45 ribu triliun dalam 5 tahun ke depan," ucap Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas, Eka Chandra Buana dalam agenda Konsultasi Publik 2023 dalam Rangka Penyusunan RPJMN 2025-2029 dan RKP 2025, Kamis (28/12/2023).
Dari total kebutuhan investasi itu, yang berasal dari pemerintah didesain hanya 9,2%-11% nya yakni berkisar antara Rp 3.633 triliun-Rp 4.453 triliun. Sedangkan untuk BUMN 8,3-8,9% dengan nilai Rp 3.403 triliun-Rp 3.618 triliun.
Porsi kebutuhan terbesar ialah berasal dari sektor swasta yang mencapai Rp38.478 triliun sampai dengan Rp 37.804 triliun, dengan porsi terhadap total investasi ditargetkan sebesar 82,5%-80,2%.
"Mau enggak mau, suka tidak suka kita, harus tingkatkan kolaborasi antara pemerintah, swasta dan akademisi. Ini kita coba gambarkan kolaborasi ini menjadi sangat penting sehingga kebutuhan tersebut bisa kita penuhi 5 tahun ke depan," ucap Chandra.
Dalam mengejar target pertumbuhan lima tahun mendatang, Bappenas juga telah memetakan strategi kunci untuk menjaga kualitas pertumbuhan sesuai dengan tahapan penguatan transformasi ekonomi Indonesia pertama menuju Indonesia maju 2045.
Di antaranya khusus investasi yakni investasi asing langsung atau foreign direct investment harus berorientasi ekspor, skema insentif yang diberikan tepat guna, belanja R&D atau riset dan pengembangan ditingkatkan, belanja SDM ditingkatkan, dan iklim usaha harus kondusif melalui transformasi tata kelola, kelembagaan, dan regulasi.
Sebagai informasi, dalam rencana strategis BKPM 2020-2024, sebetulnya nilai realisasi investasi yang ditargetkan sebesar Rp 4.983,2 triliun. Terdiri dari target untuk 2020 sebesar Rp 817,2 triliun, 2021 sebesar Rp 858,5 triliun, 2022 sebanyak 968,4 triliun, 2023 sejumlah Rp 1.099,8 triliun, dan 2024 senilai Rp 1.239,3 triliun. [SB]