Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ekonomi China Merosot, Barang Produksi RI Menumpuk dan Kehilangan Pasar

Desember 29, 2023 Last Updated 2023-12-28T23:30:18Z



Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyoroti kontraksinya salah satu variabel yang mencerminkan kekuatan industri manufaktur Tanah Air pada Desember 2023, sebagai dampak dari merosotnya perekonomian China.


Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyebutkan pada Desember ini, ada penurunan permintaan ekspor dari negeri tirai bambu tersebut.


Sehingga, menurutnya hal ini turut membuat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) manufaktur Desember ini turun sebesar 0,11 poin dari 52,43 pada November 2023 menjadi 51,32.


"Memang kalau kita lihat banyak responden menyatakan bahwa produk mereka kurang diserap, terutama produk ekspor, karena penurunan permintaan dari China," kata Febri dalam konferensi pers rilis IKI Desember di Denpasar pada (28/12).

Ekonomi China tercatat tengah mengalami kemerosotan, dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2023 sebesar 4,9 persen. Bahkan, Bank Dunia mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024, jadi tak sampai 4,5 persen.


Pemerintah China sendiri juga menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2024 untuk negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik, termasuk negaranya sendiri, jadi 4,5 persen.


Meskipun demikian, Febri yakin, pelaku industri Tanah Air akan segera menerima permintaan baru dengan jumlah yang tinggi.


"Jadi sebenarnya kita melihat memang dari sisi persediaan itu angkanya meningkat banyak, tapi industri nampaknya akan mendapatkan permintaan baru," tambah Febri.


Sehingga, menurut Febri, sebagian pelaku industri juga melakukan penahanan stok dan tidak mengurangi angka produksi, meski tengah dalam penurunan permintaan dari China.


"Industri masih banyak menahan stoknya di gudang, tapi kita lihat mereka menyatakan permintaan baru masih banyak dan produksi juga masih banyak," kata Febri. [SB]

×