Kawasan Danau Toba merupakan salah satu dari lima Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP), selain Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara. Sebagai upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan kawasan DPSP tersebut di antaranya adalah melalui pengembangan sektor perdagangan di kawasan tersebut.
Terkait pengembangan sektor perdagangan tersebut, salah sati bentuk riil implemntasi yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan bagi para pelaku UMKM di sektor pariwasata dan ekonomi kreatif agar dapat meningkatkan keterampilan mereka di bidang produksi, pemasaran, dan kewirausahaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Kemendag melalui Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi pelatihan pengembangan produk dan kemasan bagi UMKM di wilayah Kabupaten Samosir. Dipilihnya lokasi tersebut mengingat sebagai daerah yang berada tepat di Tengah di Kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir tentunya memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan perekonomian kawasan tersebut.
Pelatihan pengembangan produk dan kemasan ini dilaksanakan pada 23-24 Agustus 2023 dengan diikuti sekitar 100 pelaku UMKM produk pangan yang berasal dari wilayah Kabupaten Samosir. Pleatihan dilakukan bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Tanaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan Kab. Samosir.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi dari 3 narasumber. Pertama, materi tentang Pengembangan dan Diversifikasi Produk Pangan Olahan Berbasis Sumber Daya Alam Lokal yang diberikan oleh Dr. Tjahja Muhandri, STP, MT, selaku dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selanjutnya, Muhamad Djamaluddin, S.Ag., M.Pd.I., selaku Koordinator Bidang Standardisasi Jaminan Produk Halal, Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Agama, memberikan materi terkait penyelenggaraan Jaminan Produk Halal untuk Produk Pangan Olahan. Terakhir, Alga Indria, S.Sn., M.Ds., selaku Direktur Institut Teknologi Bandung (ITB) Press yang akan menyampaikan materi terkait Desain Kemasan Produk Pangan Olahan.
Selain penyampaian materi, dalam pelatihan tersebut diadakan juga sesi coaching one-on-one yang mana di sana pelaku UMKM dapat berkonsultasi langsung dengan narasumber terkait permasalahn produk mereka, baik dalam hal pengolahan produk, pengurusan sertifikasi halal, ataupun pembuatan desain kemasan yang menarik.
Secara umum, adanya dukungan dalam bentuk pelatihan pengembangan produk dan kemasan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait pengembangan dan diversifikasi produk, sertifkasi halal, dan desain kemasan produk bagi pelaku usaha UMKM di wilayah Kabupaten Samosir. Dengan demikian, produk-produk pangan olahan yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM tersebut dapat meningkat kualitas dan penerimaannya oleh konsumen. Tentunya hal ini akan mendukung sektor pariwisata di Samosir melalui tersedianya produk pangan olahan unggulan yang dapat menjadi oleh-oleh wisatawan.