Israel kembali melanjutkan serangan intensif di Palestina, terutama di bagian utara dan selatan Gaza. Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa pihaknya memperluas operasi daratnya ke seluruh Gaza, Minggu (3/12/2023) malam.
Agresi tersebut pun semakin mengundang amarah masyarakat dunia. Salah satu bentuk perlawanan yang dilakukan masyarakat adalah gerakan boikot terhadap perusahaan atau merek yang berasal dari dan/atau pendukung Israel.
Mengutip dari laman resmi BDS Movement, gerakan boikot yang meluas terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan multinasional yang terlibat dapat efektif jika dilakukan secara strategis.
"Kita harus fokus secara strategis pada sejumlah perusahaan dan produk yang dipilih dengan hati-hati demi dampak yang maksimal," tulis BDS Movement, dikutip Senin (4/12/2023).
Demi mencapai "hasil yang bermakna dan berkelanjutan yang benar-benar berkontribusi pada pembebasan Palestina", BDS Movement membagi sasaran boikot menjadi empat kategori, yakni sasaran boikot konsumen, sasaran divestasi, sasaran tekanan (bukan boikot), dan sasaran boikot organik.
Lantas, apa saja perusahaan atau produk yang menjadi sasaran boikot? Berikut rangkumannya berdasarkan setiap kategori.
Sasaran Boikot Konsumen
Menurut BDS Movement, gerakan boikot terhadap perusahaan yang masuk ke dalam daftar kategori "Sasaran Boikot Konsumen" didasari oleh catatan perusahaan yang terbukti terlibat dalam penindasan oleh Israel kepada Palestina.
Berikut daftar perusahaan yang terdapat di Indonesia dan masuk ke dalam daftar "Sasaran Boikot Konsumen".
1.Siemens.
2. Puma.
3.AXA.
4.HP Inc.
5. Hyundai.
6. Chevron.
7. Google dan Amazon.
8.Airbnb dan Booking.com. (CNBC Indonesia)