Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

China Bangun Data Center Bawah Laut, Kekuatannya Setara 6 Juta Komputer

Desember 04, 2023 Last Updated 2023-12-04T02:44:37Z

Data center ibarat rak penyimpanan komputer yang sangat besar. Teknologi ini menyimpan segalanya mulai dari playlist Spotify hingga pesan Gmail kalian. Dikutip dari China Daily, meskipun memasang unit server raksasa ini di kedalaman air bukanlah tugas yang mudah, ada dua manfaat utama.


Pertama, penghematan ruang dalam hal lahan. China berencana membangun 100 blok data center pada tahun 2025. Infrastruktur ini membutuhkan ruang konstruksi sekitar 68.000 meter persegi. Sebagai gambaran, luasnya hampir sama dengan 13 lapangan sepak bola. Dengan demikian, lahan di darat yang seharusnya ditempati data center ini dapat digunakan untuk tujuan lain, atau dibiarkan terbuka, sementara data center berada 35 meter di bawah gelombang laut.


Kedua, dan yang lebih penting lagi, data center di bawah air memanfaatkan air laut sebagai pendingin alami. Hal ini akan menjaga suhu tetap rendah di sekitar data center. Pemerintah China mengklaim, cara ini akan menghemat sekitar 122 juta kilowatt-jam listrik per tahun atau setara dengan rata-rata penggunaan listrik160 ribu warga China.


Namun, memasang unit seberat 1.300 ton ini di bawah air memang tugas yang berat. Benda-benda tersebut harus dibangun agar tahan terhadap tekanan dan korosi yang disebabkan oleh air laut. Selain itu, masih belum jelas bagaimana perangkat elektronik berukuran besar ini akan berdampak padaekosistem laut di wilayah mereka ditempatkan.


Setiap unit sistem ini menawarkan kekuatan pemrosesan yang cukup untuk mengelola 4 juta gambar definisi tinggi setiap 30 detik atau setara dengan 60 ribu PC. Dengan demikian, jika dipasang 100 data center di bawah laut, kekuatannya akan setara 6 juta komputer.


Ide data center di bawah laut sebenarnya bukan hal baru. Microsoft pernah menguji cara tersebut dengan menempatkan data center di bawah laut pada tahun 2016.Namun, logistik yang terlibat membuat angka-angka tersebut tidak mudah. Sementara itu, China Daily melaporkan bahwa data center yang dibangun oleh China adalah data center bawah laut komersial pertama yang pernah ada.


Data center bawah laut Hainan adalah hasil kemitraan antara pemerintah China dan sejumlah perusahaan swasta, dan didirikan di lepas pantai Sanya, di provinsi Hainan, Tiongkok.Setiap pusat data dirancang untuk bertahan selama 25 tahun, sehingga memerlukan waktu lama sebelum unit-unit ini perlu diganti.


Hal ini mengingatkan kita bahwa semua data yang kita hasilkan menghabiskan energi yang harus diperoleh dari suatu tempat, dan teknologi AI terbaru dikatakan sangat menuntut kebutuhan akan hal ini.Karenanya dibutuhkan lebih banyak inovasi seperti ini untuk mengimbanginya.(detik.com)


×