Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Beda Gestur Anies, Prabowo, Ganjar di Debat Pertama Capres 2024

Desember 13, 2023 Last Updated 2023-12-13T12:22:54Z


 

Tiga calon presiden beradu gagasan dan pandangan dalam debat pertama capres Pilpres 2024 yang digelar di halaman Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.


Tema yang diangkat dalam debat pertama capres selama 120 menit itu adalah pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.


Bukan hanya soal gagasan dan pandangan, gestur tiga capres yakni  Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo pun menjadi sorotan tersendiri bagi publik baik yang hadir di lokasi maupun yang menonton tayangan langsung via siaran televisi maupun daring.


Sepanjang debat berjalan, sejumlah gestur pun diperlihatkan oleh para Capres ketika menanggapi, mempertanyakan hingga menjawab perdebatan.


Berikut rangkuman analisis dari para pengamat kepada CNNIndonesia.com soal gestur para capres:


Anies Baswedan


Pakar Komunikasi Politik Telkom University, Adi Bayu Mahadian menilai Anies menampilkan gestur yang menunjukkan penguasaan diri di panggung debat.


"Kalau dilihat secara keseluruhan capres yang nampak paling menguasai panggung Pak Anies," kata Adi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/12).


Adi menilai Anies dapat tampil dengan tenang dalam menjelaskan segala pertanyaan atas permasalahan yang dibahas dalam debat.


Kendati demikian, Adi menilai Anies masih belum berhasil menjelaskan permasalahan yang muncul di dalam debat secara konkret.


"Namun, Pak Anies belum membahas substansi debat itu sendiri yaitu tentang program, dan masih membahas masalah dan solusi secara konseptual," jelas dia.


Lebih lanjut, Adi menilai Anies hendak menunjukkan gambaran diri sebagai seorang yang terpelajar.


Hal itu, kata dia, ditunjukkan dengan pemilihan penggunaan kemeja putih yang dibalut dengan jas serta kopiah hitam saat debat.


"Pak Anies menunjukkan sebagai politisi yang intelek dengan setelan jas dan peci," ujar Adi.


Senada dengan Adi, Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdi Firmantoro juga menilai Anies sebagai Capres yang runut dalam menyampaikan materi debat.


Verdi menyebut pendekatan Anies menggunakan pendekatan penyampaian pesan secara terstruktur (structuring style).


"Anies Baswedan lebih menggunakan strategi structuring style," ujar Verdi, "Anies sangat tegas mengarusutamakan narasi perubahan."


Lebih lanjut, Verdi menjelaskan simbol 'Wakanda Forever' yang ditampilkan Anies dalam pernyataan penutupan debat sebagai komunikasi penegasan.


Ia menilai Anies hendak memanfaatkan tren yang populer di sosial media untuk menyebarluaskan kritik. Terutama, kritik tentang kemerdekaan berpendapat.


"Gestur dan gaya bahasa yang ditampilkan Anies sebagai bentuk komunikasi asertif dan agresif," kata Verdi.


"Anies menggunakan diksi yang populer di kalangan netizen sebagai representasi komunikasi yang menekankan kritik secara terbuka," sambungnya.


Prabowo Subianto


Adi menilai gestur yang dibawakan Prabowo dalam debat Capres perdana 2024 ini tak jauh berbeda dengan debat yang pernah diikuti Prabowo dalam Pilpres sebelumnya.


Adi menyebut Prabowo kembali menunjukkan gestur komunikasi militeristik.


"Untuk Pak Prabowo, seperti biasa, beliau menggunakan bahasa militeristis dan intonasi yang terkesan keras," ujar Adi.


Adi menjelaskan gestur Prabowo memperlihatkan kepercayaan diri atas pengalaman memimpin. Namun, kata dia, hal itu tak diimbangi oleh kemampuan retorika Prabowo.


"Namun sayang, Pak Prabowo tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik, yang berimplikasi pada minimnya ide dan gagasan dalam debat," ujar dia.


Lebih lanjut, Adi menilai terdapat gestur yang menunjukkan Prabowo tak mampu mengontrol diri dengan baik.


Hal itu, kata dia, ditunjukkan dengan gestur Prabowo yang sempat menunjuk Anies dengan menggebu-gebu ketika berdebat.


"Untuk Pak Prabowo, nampak pengelolaan diri yang kurang terkontrol, dengan gerakan menunjuk-tunjuk tangan dalam intensi & repetisi, menunjukkan bahwa beliau melibatkan perasaan saat lawannya menyerang personanya," ujar Adi.[SB]

×