Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Apa Bahasa yang Digunakan Malaikat Munkar Nakir untuk Bertanya kepada Ahli Kubur?

Desember 14, 2023 Last Updated 2023-12-14T01:21:03Z


Manusia tidak hanya mengalami peristiwa menakutkan saat terjadi kiamat saja, melainkan juga ketika masuk alam barzakh atau alam kubur.


Ia akan mengalami ketakutan yang luar biasa saat menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.


Pembahasan tentang kedua malaikat ini biasanya seputar ciri-ciri fisik, tugas dan materi-materi yang menjadi pertanyaannya.


Selain itu penting juga mengetahui bahasa yang digunakan malaikat Munkar dan Nakir ini. Apakah menggunakan bahasa Arab atau bahasa lain untuk bertanya kepada ahli kubur?


HomeIslami

Apa Bahasa yang Digunakan Malaikat Munkar Nakir untuk Bertanya kepada Ahli Kubur?

Liputan6.comLiputan6.com

Diperbarui 13 Des 2023, 08:30 WIB

Copy Link

14

Fakta-fakta Tentang Siksa Kubur Dan Ini Nyata!

Perbesar

Berbagai fakta yang membuktikan kalau siksa kubur itu nyata adanya!

Liputan6.com, Cilacap - Manusia tidak hanya mengalami peristiwa menakutkan saat terjadi kiamat saja, melainkan juga ketika masuk alam barzakh atau alam kubur.


BACA JUGA:

Amalan Sederhana Agar Mukmin Mendapatkan Cahaya Sempurna di Hari Kiamat

Ia akan mengalami ketakutan yang luar biasa saat menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.


Pembahasan tentang kedua malaikat ini biasanya seputar ciri-ciri fisik, tugas dan materi-materi yang menjadi pertanyaannya.


Selain itu penting juga mengetahui bahasa yang digunakan malaikat Munkar dan Nakir ini. Apakah menggunakan bahasa Arab atau bahasa lain untuk bertanya kepada ahli kubur?


Bahasa yang Digunakan Munkar Nakir


Dilansir dari NU Online ada hadis Rasulullah SAW yang terjemahannya menyebutkan “Cintailah Arab karena tiga hal, pertama karena aku orang Arab, kedua Al-Qur'an bahasa Arab, dan ketiga penduduk surga menggunakan bahasa Arab,".

Tetapi tidak ada keterangan perihal bahasa yang digunakan di alam kubur atau alam barzakh. Syekh M Nawawi Al-Bantani dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam mengatakan bahwa kedua malaikat yang bertugas di alam kubur itu akan menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ahli kubur tersebut ketika hidup di alam dunia. 

ويسألان كل إنسان بلغته ويقولان له من ربك وما دينك ومن نبيك وما قبلتك ومن إخوتك وما إمامك وما منهاجك وما عملك 

Artinya: Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan. Keduanya bertanya, "Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu? Siapa saudaramu? Apa imammu? Apa jalan hidupmu? Apa amalmu?" (Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).

Kedua malaikat di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur sehari-hari ketika hidup di dunia. 

Dengan bahasa itu, ahli kubur dapat menangkap pertanyaan kedua malaikat. Orang yang beriman dan mendapat taufiq dari Allah akan menjawab pertanyaan keduanya dengan tepat.

Nikmat Kubur Bagi yang Bisa Menjawabnya dan Fakta-fakta Tentang Siksa Kubur Dan Ini Nyata!


Jika mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar, maka ahli kubur diminta untuk kembali istirahat sebagaimana pengantin hingga pada waktunya akan dibangunkan oleh orang yang paling dikasihinya. 

والمؤمن يقول لهما ربي الله وحده لا شريك له والإسلام ديني ومحمد نبي وهو خاتم النبيين والكعبة قبلتي والمؤمنون إخوتي والقرآن إمامي والسنة منهاجي وأنا قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقته ويقولان له إذا وفق للجواب صدقت ونم نوم العروس الذي لا يوقظه إلا أحب الناس إليه
Artinya: Orang mukmin menjawab keduanya, "Tuhanku adalah Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Islam agamaku. Muhammad adalah nabiku, ia penutup para nabi. Ka’bah adalah kiblatku. Orang-orang mukmin adalah saudaraku. Al-Qur’an adalah imamku. Sunnah rasul adalah jalan hidupku. Aku membaca kitabullah, dan beriman serta membenarkannya. Kedua malaikat itu berkata kepada ahli kubur yang beriman itu ketika mendapat taufiq untuk menjawabnya: Kau benar. Tidurlah sebagaimana tidur para pengantin yang tiada dapat membangunkannya kecuali orang yang paling mengasihinya (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17). 

Sementara orang kafir dan munafik akan panik diliputi ketakutan ketika ditanya perihal Nabi Muhammad SAW. Keduanya menjawab “Aku tidak tahu.”

 وفي رواية البخاري ومسلم إنهما يقولان له ما كنت تقول في هذا النبي محمد صلى الله عليه وسلم فيقول المؤمن اشهد أنه عبد الله ورسوله انتهى وأما الكافر والمنافق فيحصل لهما رعب فيقولان لهما هاه هاه لا أدري 
Artinya: "Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, kedua malaikat itu bertanya kepada ahli kubur,"Apa pendapatmu perihal nabi ini, Nabi Muhammad SAW?’ Ahli kubur yang beriman itu menjawab keduanya, ‘Saksikanlah bahwa dia (Nabi Muhammad SAW) itu hamba dan utusan Allah. Selesai. Adapun orang kafir dan munafik diliputi rasa takut. Keduanya (orang kafir dan munafik) menjawab: Oh, oh, aku tidak tahu," (Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17). 


Menukil Republika.co.id, di dalam buku ar-Ruh wan-Nafs karya al-Hafizh Abu Abdullah bin Mandah dite rangkan bagaimana hamba yang kafir mendapatkan siksa kubur.

Ketika roh di kembalikan lagi ke tempatnya berbaring, Munkar dan Nakir mendatanginya sambil menaburkan tanah dengan kedua taring nya. Mereka menggali tanah dengan rambutnya. Suaranya seperti halilintar yang menggelegar sementara pandangannya seperti kilat yang menyambar.

Dua malaikat ini mendudukkan mayat itu kemudian berkata, "Siapakah Rabbmu? Dia menjawab, "Aku tidak tahu." Kemu di an, ada yang berseru dari arah samping kubur. "Kamu memang tidak tahu." Ma laikat Munkar dan Nakir memukulinya dengan tongkat besi.

Meski timur dan barat menyatu, puukulan ini tidak berkurang. Kuburnya pun menyempit hingga tulangtulang rusuknya tercecer. Pintu neraka dibukakan di hadapannya. Dia melihat tempat duduk di dalam neraka itu hingga tiba hari kiamat. [SB]

×