Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tak Cuma Mobil, Ternyata Diler Ban Juga Terancam 'Kiamat'

November 23, 2023 Last Updated 2023-11-23T08:36:50Z


 

Pelaku industri otomotif tengah memaksimalkan penjualan secara online untuk menjangkau konsumen lebih luas. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada menurunnya peran diler. Seperti yang terjadi di pasar mobil. 

Fenomena ini juga mulai merambah pasar ban. Pabrikan ban dikabarkan sudah mulai melakukan peralihan mengikuti perubahan pada konsumen. Yang sebelumnya mendatangi diler atau bengkel secara langsung, kini beralih menjadi pembelian online.


"Kami siapkan jualan online di mana ban diantar ke konsumen, bisa dibantu pasangin, atau customer pasang sendiri. Nggak bisa dipungkiri online sales bukan hanya di Indonesia tapi di global mulai meningkat," kata Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/11/23).


Lewat telepon genggam, tuturnya, konsumen bisa mencari profil ban seperti ukuran ring yang sesuai spesifikasi kendaraannya dan memilih ban tersebut. Tersedia juga pilihan lokasi Diler dan estimasi waktu kedatangan teknisi ke rumah konsumen.


"Kami juga berjualan online, dengan Tomo Net jadi costumer bisa mencari informasi terkait ban yang dia butuhkan, ada tidak di Diler atau bengkel dengan lokasi terdekat di rumahnya atau kantornya, tinggal pesan dan teknisi datang," kata Mukiat.


Meski sudah ada peralihan, Mukiat menilai dari segi porsi, penjualan secara online di Indonesia saat ini masih kecil, utamanya jika dibandingkan penjualan langsung di diler. Salah satu alasannya karena ada beberapa pelayanan yang harus dilakukan di diler atau bengkel menggunakan alat-alat tertentu, alhasil konsumen datang langsung ke diler atau bengkel tersebut.


"Tentunya peran bengkel atau toko model tetap tinggi karena supaya pemakaian ban lebih optimal, ban tersebut harus di balancing & spooring di mana alatnya hanya ada di bengkel. Persentase hari ini penjualan online masih di bawah 5%," kata Mukiat.


Sementara itu, pengamat otomotif Bebin Djuana menilai perusahaan di industri otomotif harus mengikuti tren penjualan online karena perubahan gaya hidup konsumen. Jika tidak, justru berpotensi ditinggalkan.


"Menerima pesanan dan mengantarkan sudah menjadi gaya belanja zaman sekarang, jika termasuk pasang tentu akan memudahkan konsumen dan mendapat penilaian tinggi dari konsumen," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/11/23)


Meski ada peralihan ini, namun Bebin tidak yakin peran diler atau bengkel bakal tersisihkan seluruhnya. Pasalnya, ada beberapa pekerjaan yang hanya bisa dilakukan secara langsung.


"Tidak bisa semua dilayani online, cukup banyak hal yang mengharuskan perbaikan pemeliharaan dilakukan langsung," ujar Bebin.


Sebelumnya, agen pemegang merek (APM) di Indonesia dikabarkan mulai memasifkan penjualan lewat platform online. Para pelaku industri otomotif dikabarkan memang tengah terus mencari cara agar bisa menjangkau konsumennya tanpa harus bertemu tatap muka secara langsung. Dealer dan bengkel mobil pun sudah mulai beralih untuk menggunakan sistem online dalam menjual produknya.[SB]

×