PDI Perjuangan disarankan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Joko Widodo dan keluarganya yang telah dibesarkan, namun pada akhirnya tidak ada moral dan etika Jokowi yang ditunjukkan kepada partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang menangis melihat situasi politik saat ini.
"Apa yang kita lihat sampai sosok Sekjen PDIP Hasto menangis ini menunjukkan luka yang sangat dalam dan sulit terbendung," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/11).
Karena, menurut Saiful, sekeras apapun politik, pantang untuk menunjukkan kesedihan yang mendalam, sekalipun terdapat pengkhianatan yang sangat kejam.
"Tapi hal tersebut berbeda dengan PDIP, karena memang Jokowi dibesarkan dari PDIP, bahkan PDIP tidak hanya membesarkan Jokowi, juga kepada keluarganya yakni Gibran sampai Boby," terang Saiful.
Sehingga, kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, hal itu sangat menunjukkan adanya kekecewaan PDIP yang sangat luar biasa kepada Jokowi dan keluarganya. Terlebih lagi Jokowi menggunakan sarana hukum sebagai jalan pintas untuk mencapai segala hal yang diinginkannya.
"Jadi menurut saya sangat wajar jika PDIP kecewa, karena tidak ada lagi yang namanya etika dan moral politik yang ditunjukkan oleh Jokowi kepada PDIP. Jika mau frontal, mestinya PDIP sudah menarik dukungan kepada Jokowi, sehingga publik makin paham dan mengerti tentang watak yang ditunjukkan Jokowi kepada pihak-pihak yang telah membesarkannya hingga saat ini," pungkas Saiful.[SB]