Aksi boikot secara global terhadap produk-produk Israel dan Amerika Serikat terus bergulir di sejumlah negara bagian.
Salah satunya adalah Qatar, yang membuat sejumlah gerai Starbucks di negara tersebut sepi pengunjung.
Melansir Dohanews dan akun Instagram @fakta.indo, aksi boikot di negara tersebut tak hanya menargetkan gerai-gerai Starbucks.
Namun, gerai-gerai ang McDonalds, hingga Burger King juga menjadi sasaran boikot dari penduduk setempat.
Setelah sebelumnya, McDonalds memberikan makanan kepada pasukan militer Israel.
Diketahui, gerai-gerai Starbucks tersebut sudah sepi terhitung 20 hari sejak perang Palestina dan Israel berlangsung.
Tak hanya melakukan boikot, Starbucks juga dikecam setelah karyawannya yang berada di AS digugat karena membuat tweet ‘Solidaritas terhadap Palestina’.
Aksi gerakan boikot terhadap produk Israel dan Amerika Serikat yang terjadi di beberapa negara di seluruh dunia diketahui terus berlanjut.
Gerakan boikot ini dilakukan sebagai aksi protes dan kecaman terhadap Israel yang menolak gencatan senjata dengan Palestina.
Diketahui, Majalis Umum PBB telah menyerukan gencatan senjata yang didukung oleh 120 negara.
Diketahui, dalam pertemuan Majelis Umum PBB pada Jumat (27/10/2023) lalu, sebanyak 120 negara telah mendukung gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Namun, disisi lain Amerika Serikat dan Israel menolak resolusi gencatan senjata tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, perang antara Israel dan Palestina sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Dan hingga saat ini masih terus berlanjut dan mengakibatkan semakin banyak korban yang berjatuhan.
Melansir Associated Press (AP), per hari hari Minggu (29/10/2023) korban tewas di pihak Palestina akibat perang ini sudah mencapai 8.005 orang.
Korban merupakan warga Palestina, dan sebagian korban tewas diantaranya merupakan anak-anak. [SB]