Elvis Wagey (64), korban meninggal saat Bentrok Ormas di Bitung, Sabtu (25/11) dimakamkan Senin (27/11) di TPU Wawalintoan, Kabupaten Minahasa, sekitar pukul 16.35 Wita.
Isak tangis mengiringi jenazah yang dikenal sebagai seorang penjaga warisan budaya dan adat Minahasa. Keluarga dan juga masyarakat sekitar ikut mengantar jenazah hingga dimakamkan. Jalannya pemakaman juga berlangsung lancar dan aman.
Sementara itu, keluarga korban mengaku jika meninggalnya Elvis, sudah menjadi suratan takdir dari sang pencipta. Mereka menyebutkan jika umur dari almarhum telah digariskan selesai saat ini.
"Keluarga so aminkan. Apa yang terjadi torang (kami) aminkan dan ikhlaskan," kata Sevli Wagey, adik dari almarhum.
Sevli juga menyampaikan pesan keluarga untuk seluruh pihak, agar tidak lagi memanas-manasi situasi dan menyerahkan seluruh perkara tersebut ke pihak berwajib.
Menurutnya, karena berada di negara hukum dan juga beragama, maka semua hal itu diserahkan kepada pihak berwajib untuk menanganinya. Apalagi, saat ini memang pihak berwajib telah berupaya melakukan penanganan kasus yang terjadi.
"Saya mewakili keluarga berharap agar supaya teman-teman yang masih ada rasa marah atau tidak suka dengan kejadian ini, tolong berhenti sampai di sini, karena pihak berwajib sudah tangani. Keluarga so aminkan. Artinya toleransi dari keluarga itu sangat besar. Jangan memanas-manasi situasi, nyanda (tidak) bagus," kata Sevli saat dijumpai di makam korban.
Untuk para pelaku, menurut Sevli, keluarga sudah memaafkan. Namun, untuk proses hukum yang ada, tetap berlanjut karena memang sudah ditangani oleh pihak berwajib.
"Kami serahkan sepenuhnya proses kasus ini kepada pihak berwajib. Kami serahkan semua, bagaimana titik temu dan titik terang dari kasus ini," katanya kembali.
Elvis Wagey, adalah korban meninggal dalam Bentrok Ormas di Bitung, Sabtu (25/11) lalu. Elvis meninggal dikeroyok di lokasi kejadian yang berada di Jalan Sudirman tepatnya di depan City Mart. Polisi sendiri telah menahan lima orang tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap korban.[SB]
