Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim telah menemukan terowongan operasional milik kelompok milisi Hamas yang berada di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina.
IDF mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan sebuah lubang yang tampak seperti terowongan setelah digali oleh pasukan tersebut.
"Hari ini, infrastruktur terowongan Hamas terekspos di dalam rumah sakit," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNN.
Hamas membantah tuduhan IDF terkait penemuan terowongan yang dipakai sebagai pusat komando sebagai "kebohongan yang tidak berdasar."
Lewat kantor media pemerintah, Hamas juga menuduh Israel memberikan "skenario palsu, narasi palsu, da memutarbalikkan informasi" soal markas di bawah RS Al Shifa itu.
Selain terowongan, IDF juga sebelumnya menyebut telah menemukan persenjataan usai menggeledah RS Al Shifa. Penggeledahan ini dilakukan selama dua hari berturut-turut pada Rabu (15/11) dan Kamis (16/11).
Dalam video yang diunggah, salah satu tentara IDF menunjukkan tiga tas ransel yang diklaim ditemukan di dalam laboratorium MRI. Di tiga tas itu ditemukan senapan serbu, granat, seragam militer, dan rompi antipeluru.
Selain itu, tentara Israel juga menunjukkan senapan serbu tanpa amunisi dan sebuah laptop yang menurut mereka ada di lokasi yang sama.
Beberapa hari ini IDF memborbardir berbagai rumah sakit di Gaza yang menampung ratusan pasien dan juga ribuan pengungsi warga Palestina. Salah satunya adalah RS Al Shifa yang merupakan fasilitas medis terbesar di wilayah itu.
Pasukan Israel mengatakan serbuan ke RS Al Shifa dilakukan karena mengklaim terdapat pusat markas komando dan operasi milisi Hamas di bawah fasilitas medis itu.
Kelompok milisi Hamas telah membantah dan menampik semua tuduhan dari Israel.
"Pasukan pendudukan masih berbohong, karena mereka membawa sejumlah senjata, pakaian dan peralatan dan menempatkannya di rumah sakit dengan cara yang memalukan," kata anggota senior Hamas yang berbasis di Qatar, Ezzat El Rashq.
Terkait dengan serangan ke RS Al Shifa, negara-negara tetangga Palestina buka suara. Beberapa di antaranya, Arab Saudi dan Yordania.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyebut Riyadh mengecam dan menolak keras serangan pasukan Israel di rumah sakit terbesar Gaza itu, termasuk kawasan RS lapangan Yordania.
Kemenlu Arab Saudi mengatakan tindakan Israel secara jelas merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan konvensi internasional lantaran menargetkan warga sipil dan petugas medis.
Begitu juga Kementerian Luar Negeri Yordania yang mengatakan Israel telah melanggar Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan Warga Sipil saat memutuskan untuk merangsek RS Al Shifa.
Yordania juga mengatakan Israel bertanggung jawab atas keselamatan semua orang yang berada di dalam kompleks RS tersebut.[SB]