Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gagal Menangani Krisis di Gaza, Pejabat HAM PBB Mundur

November 01, 2023 Last Updated 2023-11-01T13:07:00Z


 

Direktur Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) di New York, Craig Mokhiber, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menuding PBB telah gagal menangani krisis Israel-Palestina. Dalam surat pengunduran diri kepada Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, yang diterbitkan pada Selasa (31/10/2023), Mokhiber menyatakan kekecewaan yang mendalam.


"Kami melihat genosida terjadi di depan mata kita, dan PBB tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," ungkap Mokhiber dalam suratnya, mengutip The Guardian, Rabu (1/11/2023).


Ia menilai tindakan Israel di Jalur Gaza sebagai "genosida" dan mengatakan bahwa ini adalah "kasus genosida yang ada dalam buku teks". Mokhiber mengecam Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa yang terlibat dalam serangan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Mokhiber merasa PBB telah menyerah pada tekanan Amerika Serikat dan lobi Israel. "PBB telah berulang kali gagal menghentikan genosida," tegasnya, merujuk juga pada peristiwa di Rwanda dan Bosnia, genosida terhadap Yazidi oleh ISIS, dan Rohingya di Myanmar sebagai contoh.


"PBB dahulu memiliki 'prinsip' dan 'otoritas,' namun kini telah hilang," lanjut Mokhiber. "Namun rakyat Palestina adalah yang paling menderita karena kegagalan ini," tambahnya.


Selain itu, Mokhiber juga menyerukan kepada PBB untuk meninggalkan "solusi dua negara yang ilusif" dan menyarankan pembentukan "negara tunggal, demokratis, sekuler di seluruh wilayah bersejarah Palestina".


Mokhiber menegaskan bahwa untuk memperbaiki situasi, PBB perlu belajar dari aksi nyata yang diambil oleh masyarakat dunia. "PBB harus belajar dari sikap prinsip yang diambil di kota-kota di seluruh dunia, di mana banyak orang menentang genosida," pungkasnya.


Keputusan Mokhiber ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap diskursus global mengenai krisis Palestina-Israel dan peran PBB dalam menangani konflik internasional.


Craig Mokhiber tidak lagi berdiam diri dan memilih untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang dia anggap sebagai kegagalan tragis dari sebuah organisasi yang didirikan untuk memajukan hak asasi manusia dan keadilan internasional.[SB]

×