Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Elon Musk: Kecanggihan AI Jadi Ancaman Terbesar Manusia, Bisa Picu PHK Massal

November 04, 2023 Last Updated 2023-11-04T04:08:01Z


 

Miliarder kondang Elon Musk memperingatkan bahaya dan risikonya membiarkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merajalalela di berbagai sektor kehidupan.


Dia mengatakan, teknologi AI dapat mengancam jutaan pekerjaan warga dunia di masa datang .


Peringatan tersebut dia sampaikan dalam wawancaranya bersama Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak beserta para pemimpin dunia dan para eksekutif teknologi dalam acara konsensus mengenai risiko yang ditimbulkan oleh AI.


Dalam pertemuan tersebut Musk mengakui bahwa kemampuan teknologi AI yang disematkan ke sejumlah industri dapat mempercepat efisiensi produktivitas perusahaan sehingga memacu perusahaan dapat menghemat biaya operasional.


Namun kemunculan AI ini berpotensi memicu gelombang pemangkasan karyawan yang terus berlanjut di industri teknologi. Mengingat sejauh ini sudah ada lebih dari 800 perusahaan yang telah beralih ke teknologi AI.


Salah satunya International Business Machines Corp atau yang kerap disapa IBM yang telah menghentikan rekrutmen pada 7.800 pekerja di divisi back office selama tahun 2023, usai merekrut ribuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).


Disusul perusahaan penyimpanan cloud Dropbox Inc yang turut melakukan PHK dengan mengurangi pekerja globalnya sebesar 16 persen atau sekitar 500 staff pasca perusahaan mengadopsi kecanggihan teknologi Artificial Intelligence untuk membantu perusahaan melakukan sejumlah pekerjaan.


“Akan tiba saatnya dimana tidak diperlukan pekerjaan. Anda dapat memiliki pekerjaan jika Anda ingin memiliki pekerjaan untuk kepuasan pribadi, namun AI akan mampu melakukan segalanya,” kata Musk, sebagaimana dilansir dari The Channel News Asia.


Ketika ditanya oleh Rishi Sunak apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengelola dan memitigasi dampak dari AI, Elon Musk menegaskan bahwa intervensi pemerintah perlu dilakukan untuk mengelola dan memitigasi dampak dari AI.


Sebelum ancaman PHK akibat AI massal menghantui pekerja dunia, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah memperingatkan para pekerja global di negara maju dan berkembang untuk bersiap menghadapi gelombang PHK.

Senada dengan OECD, ekonom David Autor yang sempat melakukan studi terkait adopsi AI menjelaskan bahwa 60 persen pekerja di masa depan akan menghadapi badai PHK secara besar – besaran.


Peringatan ini dilontarkan lantaran sejumlah perusahaan dunia telah berbondong - bondong memilih mengadopsi kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI) ketimbang melakukan rekrutmen karyawan.[SB]

×