China membangun jaringan internet dengan kecepatan sekitar 1,2 Terabit atau 1.200 Gigabit per detik (Gbps). Simak perbandingannya dengan RI.
Produsen teknologi China, Huawei, menyebut kapasitas semacam ini cukup cepat untuk mentransfer 150 film dalam satu detik.
Layanan internet ini tak diperuntukkan buat rumah tangga. Namun, jaringan ini diproyeksikan bakal berdampak luas terhadap dunia usaha, transfer informasi yang lebih cepat, keuntungan buat perdagangan saham, dan implikasi keamanan nasional lainnya.
Dalam konferensi pers pekan ini, dikutip dari CNN, Huawei dan China Mobile secara resmi meluncurkan backbone generasi berikutnya, bekerja sama dengan Universitas Tsinghua di Beijing dan Cernet, sebuah jaringan pendidikan dan penelitian yang didanai oleh pemerintah China.
Jaringan backbone adalah infrastruktur jaringan yang memindahkan lalu lintas internet ke lokasi geografis yang berbeda, dan dapat mendukung transfer data yang membutuhkan banyak teknologi seperti 5G dan kendaraan listrik.
Jaringan baru ini menggunakan kabel serat optik sepanjang 1.800 mil atau sekitar 2.897 km antara Beijing dan wilayah selatan. Namun, mereka tidak memberikan rincian mengenai rencana ekspansi ke seluruh negeri.
Rencana ini mulai direalisasikan dan menjalani pengujian pada musim panas ini, atau sekitar dua tahun lebih cepat dari perkiraan para ahli.
Berita ini muncul ketika Presiden Biden akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di San Francisco, Rabu (15/11), menyusul ketegangan selama berbulan-bulan antara kedua negara adidaya tersebut.
Xi sebelumnya mengatakan pengembangan jaringan backbone akan menjadikan negara ini sebagai "kekuatan dunia maya" dan "mempercepat promosi teknologi inti Internet."
Wu Jianping, profesor di departemen ilmu komputer dan teknologi Universitas Tsinghua yang mengawasi proyek backbone, mengatakan dalam siaran persnya bahwa sistem tersebut, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras, dibuat di China, diproduksi dan dikendalikan secara independen.
Ia juga menyebutnya sebagai jaringan tercanggih di dunia.
Ini bukan pertama kalinya peluncuran teknologi besar terjadi bersamaan dengan kunjungan ke AS. Huawei meluncurkan ponsel pintar Mate 60 Pro, yang dilengkapi dengan chip 5G terobosan buatan China, saat beberapa diplomat AS mengunjungi negara itu pada akhir musim panas.
Pemerintah AS kemudian mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki bagaimana perusahaan tersebut akan memiliki teknologi untuk membuat chip tersebut menyusul upaya besar-besaran yang dilakukan AS untuk membatasi akses China terhadap teknologi chip asing.
Perbandingan dengan RI
Berdasarkan data Speedtest per Oktober, jaringan tetap atau fixed broadband terngebut di dunia untuk level negara jadi milik Singapura dengan kecepatan 264,15 Mbps.
Sementara, Indonesia ada di peringkat 124 dengan kecepatan 28,28 Mbps.
Untuk level kota, Abu Dhabi, United Arab Emirates, jadi jawara dengan kecepatan jaringan tetap 283,12 Mbps. Sementara, Jaksel peringkat ada di peringkat 131 dengan kecepatan 36,83 Mbps.
Sebenarnya, RI punya daerah lain yang kecepatan internet jaringan tetapnya lebih baik. Yakni, Mengwi, Badung, Bali, dengan kecepatan 52,30 Mbps untuk download dan 50,30 Mbps untuk upload.[SB]