Pihak Polda Jabar melakukan rekontrusi pembunuhan subang pada Selasa 24 Oktober 2023.
Dalam pelaksanaan reka ulang pembunuhan ibu dan anak di bagasi Alphard tersebut juga menghadirkan salah satu tersangka yaitu M Ramdanu alias Danu.
Akan tetapi salah satu keluarga korban pembunuhan Subang kesurupan saat rekontrusi dan berteriak, ‘Yosep kamu tega ke saya’.
Akibat adanya salah satu keluarga yang kesurupan tersbeut pihak kepolisian langsung mengamankan agar tidak menganggu jalannya rekontrusi pembunuhan Subang tersebut.
Adapun reka ulang pembunuhan Tuti Suhartini serta sepupu dari Amalia Mustika Ratu dilakukan di TKP yang berada di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Salah satu keluarga korban pembunuhan Subang kesurupan saat rekontrusi dan berteriak, ‘Yosep kamu tega ke saya’.-tangkapan layar youtube-
Terbongkarnya kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak Subang ini setelah Danu yang selama 2 tahun akhirnya menyerahkan diri dan membuat pengakuan.
Dari pengakuan Danu, pihak kepolisian kemudian menetapkan 5 orang tersangka termasuk Danu.
Setelah serangan ‘Badai Al-Aqsa’ Hamas pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu, Israel terus membalas serangan ke Gaza tanpa henti, bahkan berencana akan melakukan serangan darat besar-besaran.
Tapi nyatanya Israel hanya membalas menggunakan pesawat tempur mereka dengan melalukan serangan udara ke Gaza dan menargetkan pemukiman warga, rumah ibadah, rumah sakit, sekolah, juga toko-toko bahan makanan.
Ternyata menurut relawan kemanusiaan di Gaza asal Indonesia, yaitu Muhammad Husain mengungkapkan, alasan adanya badai pasir, hujan deras, banjir yang membuat serangan darat Israel itu ditunda adalah tidak benar.
Hal tersebut diungkapkannya dalam sebuah video yang dia unggah dan saat ini viral di media sosial.
“Katanya kan sudah ada 400 tank-tank baja (Israel) itu sudah diarahkan ke perbatasan timur jalur Gaza, dan 300 ribu tantara cadangan Israel sudah dikonsentrasikan ke perbatasan timur Gaza, lantas apa yang mereka tunggu, kenapa mereka tidak memulai serangan darat?” ujar Husain dalam videonya.
Husain juga mengungkapkan, kabar Israel menunda serangan darat karena badai pasir dan banjir itu hoaks, karena iklim cuaca antara Gaza dan Israel itu sama, jika di Israel ada banjir, Gaza pun sama.
“Padahalkan seminggu lalu mereka mengatakan dalam 48 jam kita akan memulai serangan darat, tapi sekarang sudah seminggu gak ada apa-apa. Apakah karena ada hujan deras, banjir serta badai panas serang Israel, itu gak benar, saya pastikan itu hoaks,” tegasnya.
Tank-tank Israel telah bergerak menuju perbatasan Gaza sejak Kamis, 12 Oktober 2023 waktu setempat. Hal ini adalah upaya militer Israel dalam melakukan serangan darat ke Jalur Gaza sehingga warga sipil Gaza diarahkan untuk pindah ke Selatan.-Ohad Zwigenberg-AP Photo
Ternyata yang menghalangi serangan darat Israel tersebut adalah rasa takut dari para pasukan Israel itu sendiri.
“Yang menghalangi mereka adalah rasa takut,” bebernya.
“Di kemiliteran Israel ini ada banyak divisi-divisi, utara itu divisi Lebanon, artinya divisi utara ini pasukan yang disiapkan khusus berperang melawan Lebanon,” jelasnya.
4000 Pasukan Elit Israel Divisi Gaza Hilang
“Ada divisi Selatan, mereka menyebutnya virqat Gaza, divisa Gaza, sekitar 4000 tentara pasukan khusus elit Israel yang sudah disiapkan untuk proses pertempuran darat melawan Gaza,” tambahnya.
Husain pun membeberkan bahwa 4000 pasukan elit Israel tersebut juga sudah dibekali data intelejen soal Gaza dan fakta mengejutkan mengenai 400 pasukan elit tersebut.
“Bahkan 2014 ada latihan militer, simulasi perang darat yang dilakukan oleh pihak Israel. Mereka tuh punya satu wilayah yang dibuat seperti wilayah Gaza, bangunannya, jalan-jalannya, dan sempat tersebar foto-fotonya ada bangunan yang tertulis rumah sakit Indonesia,” bebernya.
“Tapi masalahnya dimana 4000 personel pasukan divisi Gaza ini? Antum tahu dimana? Sudah pada mati, astagfirullahalazim, sudah pada tewas,” ungkapnya.
Menurut Husain, 4000 pasukan elit Israel divisi Gaza ini semuanya tewas saat pasukan Hamas menggelar serangan ‘Badai Al-Aqsa’ pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.
“Jadi itu di antara langkah-langkas militer para pejuang Gaza itu, pasukan pertama yang mereka habisi adalah divisi Gaza itu, seluruh ribuan personel divisi Gaza itu dibunuh dalam pertempuran jarak nol dan ratusan lainya ditawan pejuang Gaza,” paparnya.
“Jadi bayangkan, pasukan khusus yang dibekali bertahun-tahun kemampuan intelejen, kemudian pelatihan secara intens untuk bisa menguasai Gaza itu sudah hilang, sudah tidak ada,” sambungnya.
“Jadi sekarang yang mereka miliki itu pasukan bisasa, yang dipaksa untuk masuk ke Gaza, mereka gak punya pengalaman seperti divisi Gaza yang hilang itu,” ucapnya.
“Fakta yang sudah tak terbantahkan itu adalah militer Israel itu pengecut, kedua mereka ini sudah lama tidak lama berperang, karena sehari-hari nangkapain anak-anak kecil di tepi barat, atau nembakin ibu-ibu, para demonstran di Gaza. Untuk perang face to face itu tidak pernah, mental mereka itu sudah down, sudah kalang kabut,” tukasnya.[SB]