Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sri Mulyani Sebut 60 Negara Alami Krisis Utang

Oktober 23, 2023 Last Updated 2023-10-23T11:59:14Z


 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan 60 negara berpendapatan menengah mengalami krisis utang. Hal itu terjadi lantaran negara-negara tersebut tidak disiplin dalam mengelola fiskal.


"Kita sudah lihat banyak negara latin Amerika dari tahun 80an-90an mengalami kondisi krisis utang. Negara-negara Afrika sekarang dan banyak middle income sekarang 60 negara dalam kondisi vulnerable utangnya," kata Sri Mulyani dalam kuliah umum di Universitas Diponegoro, Senin (23/10).


Sri Mulyani mengatakan negara-negara tersebut terlena dengan pelebaran defisit. Agar tidak seperti itu, Indonesia hanya memperbolehkan defisit APBN di atas 3 persen selama tiga tahun sejak pandemi covid 2019.


Sri Mulyani mengaku sempat ditanya sejumlah pihak mengapa perluasan defisit hanya diberikan waktu tiga tahun, padahal tidak ada yang mengetahui kapan pandemi Covid-19. Ia mengatakan memang tidak mengetahui kapan pandemi covid-19 akan berakhir.


"Saya mengatakan pengalaman banyak negara once kamu buka defisitnya allowing untuk tidak ada batasnya, itu terjadi addict. Enak defisit itu," katanya.


"Jadi saya mengatakan we are going to just giving three years, to give the sense of discipline, we have to return back kepada apa yang disebut disiplin fiskal," katanya.


Sri Mulyani mengatakan Indonesia menerapkan disiplin fiskal sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara di mana defisit APBN tidak boleh lebih dari 3 persen dan utang tidak boleh di atas 60 persen dari PDB.


Patokan itu diadopsi dari Maastricht Agreement di Uni Eropa.


"Tapi mereka sudah lebih dari 60 persen, mereka defisitnya di atas 3 persen. Jadi those country yang tadinya disiplin sekarang enggak. Jadinya ekonomi dan keuangan negaranya sekarang dalam situasi yang tidak baik," katanya.[SB]

×