Ione Belarra, penjabat Menteri Hak Sosial Spanyol, telah menyarankan agar Israel dihadapkan ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) atas tuduhan "kejahatan perang." Belarra menyampaikan pandangannya dalam sebuah video yang mencakup tudingan terhadap Uni Eropa dan Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan perang yang dijalankan oleh Israel, seperti yang dikutip oleh surat kabar Spanyol, El Mundo, yang dirilis pada Selasa (17/10).
Menteri ini mendesak komunitas internasional untuk secara tegas mengutuk Israel dan membawanya ke pengadilan ICC. Ia juga merasa prihatin terhadap apa yang dia sebut sebagai "genosida yang telah direncanakan" yang terjadi saat ini di Jalur Gaza.
Setelah sepuluh hari berlalu sejak konflik meletus dengan kelompok Palestina, Hamas, Israel terus melancarkan serangan udara dan menerapkan blokade di Jalur Gaza. Dampaknya sangat meresahkan, di mana lebih dari satu juta penduduk Gaza, hampir setengah dari total populasi, terpaksa mengungsi dari wilayah tersebut.
Gaza kini berada dalam krisis kemanusiaan yang mengkhawatirkan. Wilayah ini mengalami pemadaman listrik yang menyeluruh, sementara persediaan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan semakin menipis.
Sementara itu, banyak warga sipil Gaza yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, khususnya di bagian utara, setelah menerima peringatan dari Israel untuk segera meninggalkan daerah tersebut.
Konflik ini bermula saat Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober, sebuah serangan tiba-tiba yang melibatkan serangan roket dan penyusupan pasukan Hamas ke wilayah Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengklaim bahwa operasi ini merupakan respons atas serangan terhadap Masjid Al Aqsa dan tindakan kekerasan oleh pemukim Israel yang terus meningkat.
Sebagai reaksi, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi yang bertujuan menargetkan posisi-posisi Hamas di Jalur Gaza.
Dalam serangkaian serangan Israel, jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza telah meningkat menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak. Di sisi Israel, sudah tercatat 1.300 orang yang tewas sebagai akibat dari konflik ini.[SB]