Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang wilayah kerja atau blok minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri yang sudah lama "tertidur" alias tidak tergarap (sleeping area), namun masih memiliki potensi hidrokarbon.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D. Suryodipuro mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM untuk bisa melelang beberapa WK Migas di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk bisa digarap kepada perusahaan dalam maupun luar negeri.
"Kita sih terus menjual (sleeping area) ya. Kita harus memberikan ini (informasi) kepada investor-investor kalau misalnya potensi-potensinya ada. Tinggal bagaimana kita menyikapi para investor yang memang berminat atau tertarik untuk berinvestasi di sleeping area tersebut," jelasnya saat ditemui di sela diskusi migas di BSD, Tangerang Selatan, Rabu (11/10/2023).
Dia mengatakan, jika ada permintaan untuk potensi WK migas yang belum tergarap tersebut, maka pihaknya akan membuka data yang didapatkan melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi RI.
"Tapi, nanti kan kalau umpamanya ada peminatan, itu biasanya akan dilihat dari permintaan data room dan lain-lain. Itu nanti dilihat dari BKPM," tambahnya.
Sayangnya, Hudi tidak menyebutkan blok migas mana saja yang berpotensi untuk dilelang. Yang pasti, lanjutnya, sleeping area migas tersebut berada tersebar di seluruh Indonesia.
"Saya nggak tahu detail WK mana saja, nyebar. Itu kan seluruh Indonesia," tandasnya.
Dia berharap, dengan dilelang ulangnya area migas yang sudah lama "tertidur" ini, maka bisa ada temuan baru, syukur-syukur temuan raksasa ke depannya.
"Dan kita terus mengharapkan adanya giant discovery untuk ini. Makanya salah satu yang kita gadang untuk 2024, bukan hanya kita bicara no decline, tapi juga investment for exploration juga," tandasnya.[SB]