Genderang perang terhadap Megawati Soekarnoputri dibunyikan Presiden Joko Widodo kalau pada akhirnya melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri yang berasal dari PDI Perjuangan.
Hal itu disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, menanggapi isu reshuffle kabinet Jokowi yang akan dilakukan pada hari ini, Rabu (25/10).
Kang Tamil mengatakan, premis-premis Jokowi tidak memiliki proteksi politik terhadap Megawati sudah terlihat jelas. Artinya, cepat atau lambat pertarungan antara PDIP dengan Jokowi akan terjadi.
"Kalau kemudian PDIP melakukan 'boikot' apalagi pascaputusan MK kemarin, dengan menarik semua menteri-menterinya yang ada di kabinet, maka saya kira perhatian masyarakat itu akan lebih condong kepada PDIP, dan itu akan menguntungkan PDIP," kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/10).
Namun sayangnya, lanjut Kang Tamil, PDIP tidak melakukan hal tersebut dengan menarik semua kadernya yang menjadi menteri untuk keluar dari kabinet.
"Kalau kemudian ternyata besok isu reshuffle itu benar dilakukan. Dan kemudian Jokowi mereshuffle seluruh menteri-menteri dari PDIP, maka itu adalah genderang perang. Di mana pejabat publik dari PDIP juga dikeluarkan, tapi simpatik publiknya tidak masuk atau tidak didapat PDIP. Itu akan menjadi kerugian bagi PDIP," jelas Kang Tamil.
Akan tetapi, akademisi Universitas Dian Nusantara ini berpandangan, Jokowi tidak akan mereshuffle menteri-menteri dari PDIP. Karena, Jokowi ingin mendapatkan persepsi buruk dari masyarakat. Bahwa dirinya memang benar orang yang tidak tahu balas budi.
"Maka saya kira reshuffle besok itu adalah untuk mengisi jabatan-jabatan yang kosong, atau paling tidak untuk mengganti jabatan-jabatan yang dinilai perlu dilakukan optimalisasi," imbuhnya.
"Jadi apakah Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri PDIP? Bisa jadi iya dalam konteks optimalisasi, dan bukan semata-mata untuk melakukan sapu bersih terhadap kader-kader PDIP dari kabinet Jokowi," pungkas Kang Tamil. [SB]