Tentara Israel beradu tembak di perbatasan Israel dan Libanon pada Sabtu (21/10) dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.
AFP memberitakan bahwa kelompok militan Syiah di Lebanon selatan mengatakan empat pejuangnya tewas. Kelompok militan Jihad Islam Palestina juga mengatakan satu pejuangnya tewas.
Di Israel utara, serangan di daerah perbatasan Margaliot melukai dua pekerja pertanian Thailand menurut penjelasan Magen David Adom dari layanan medis darurat Israel. Satu orang terluka di bagian dada dan satu lainnya dikatakan cedera anggota badan.
Israel telah memerintahkan evakuasi Kiryat Shmona, kota perbatasan yang dihuni sekitar 25 ribu orang. Evakuasi dilakukan sebab daerah itu mendapat kecaman dari Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu.
Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan beberapa posisi Israel di sepanjang perbatasan pada Sabtu, termasuk di kawasan Peternakan Shebaa yang diperebutkan.
Seorang pejabat senior Hizbullah memperingatkan gerakan tersebut bakal meningkatkan keterlibatannya ketika Israel mengerahkan pasukan di perbatasan Gaza dan bersumpah untuk menghancurkan kelompok militan Palestina, Hamas, buat merespons serangan mematikan pada 7 Oktober.
"Mari kita perjelas, ketika peristiwa-peristiwa terjadi, jika terjadi sesuatu yang memerlukan intervensi lebih besar dari kami, kami akan melakukannya," kata orang nomor dua Hizbullah, Naim Qassem.
Baku tembak pada Sabtu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallan mengunjungi perbatasan utara, di mana dia meminta pasukan tetap waspada.
"Hizbullah telah memutuskan berpartisipasi dalam pertempuran, dan harus menanggung konsekuensinya. Kita harus waspada dan bersiap menghadapi setiap (skenario) yang mungkin terjadi. Tantangan besar menanti kita," ucap Gallant.
Pada Sabtu malam, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan serangan udara Israel di sepanjang bagian barat perbatasan, termasuk di dekat Alma al-Shaab, Yarin dan Dhayra.
Mereka juga melaporkan adanya 'pengeboman besar-besaran di pinggiran Yarun' dekat Bint Jbeil.
Sejak 7 Oktober serangan Hamas, baku tembak di seberang perbatasan telah menewaskan setidaknya empat orang di Israel, tiga tentara dan satu warga sipil.
Di Lebanon selatan, sedikitnya 27 orang tewas menurut perhitungan AFP. Kebanyakan dari mereka adalah kombatan, namun setidaknya empat warga sipil, termasuk seorang jurnalis Reuters, juga tewas.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mencatat 'meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan' di perbatasan saat berbicara di telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Jumat.
Blinken menggarisbawahi dukungan AS untuk pasukan keamanan Lebanon.
Hizbullah adalah satu-satunya faksi Lebanon yang tetap mempertahankan senjatanya setelah perang saudara 1975-1990 dan kini memiliki persenjataan lebih kuat daripada tentara.
Hizbullah pernah melancarkan serangan dahsyat ke Israel pada 2006 yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang tewas di Israel, sebagian besar tentara.[SB]