Hamas dilaporkan telah membebaskan dua sandera Amerika Serikat yang diculik selama serangan mematikan kelompok militan Palestina itu di Israel pada Sabtu (7/10).
Ibu dan putrinya dibebaskan karena "alasan kemanusiaan", kata Brigade Izz al-Din al-Qassam, cabang militer Hamas, melalui platform Telegram, seperti dikutip BBC, Sabtu (21/10).
Kelompok militan tersebut tidak menyebutkan nama para sandera atau mengatakan kapan dan bagaimana mereka dibebaskan.
Pemerintah Israel mengatakan lebih dari 200 orang disandera oleh Hamas di Gaza. Pihak Israel menyebut ada dua puluh tawanan yang berusia di bawah 18 tahun.
Menurut Presiden AS Joe Biden, sebanyak 13 orang warga AS diyakini termasuk di antara para sandera.
Cabang militer Hamas mengatakan pihaknya telah membebaskan ibu dan anak perempuan tersebut, "untuk membuktikan kepada rakyat Amerika dan dunia bahwa klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintahan fasisnya adalah salah dan tidak berdasar."
Pejabat AS dan Israel belum mengkonfirmasi klaim pembebasan dua orang sandera tersebut.
Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang. Sejak serangan itu, para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 4.000 orang tewas akibat serangan udara dan artileri Israel di Gaza.[SB]