BEM SI Kerakyatan atau Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia memastikan akan turun ke jalan melawan putusan MK atau Mahkamah Konstitusi.
Putusan MK memastikan bahwa seseorang yang berusia 40 tahun ke bawah bisa maju sebagai capres cawapres 2024.
Syaratnya, seseorang itu harus memiliki pengalaman dengan sedang menjabat atau pernah menjabat kepala daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota.
Putusan MK tersebut dinilai bak memberikan karpet merah kepada Gibran Rakabuming Raka.
Gibran sendiri selama ini digadang-gadang jadi cawapres Prabowo Subianto.
BEM SI menilai, putusan MK tersebut sebagai sebuah kejahatan demokrasi.
Karena itu, BEM SI memastikan akan menggelar aksi demonstrasi bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
"Silakan penuhkan jalan dengan demonstrasi sepanjang tanggal 20 Oktober 2023," ucap perwakilan BEM SI, Melki Sedek Huang, di depan Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2023.
Melki menyatakan, putusan MK itu merupakan bentuk kemunduran reformasi.
Apalagi, putusan tersebut diduga kuat memberikan karpet merah untuk putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Tujuannya, tidak lain memberikan jalan agar Gibran bisa berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang.
Karena itu, pihaknya menilai putusan ini akan menciptakan oligarki baru yang dibangun Presiden Jokowi.
Sebagai simbol perlawanan, BEM SI Kerakyatan akan menggaungkan tagasr #cukupsudah.
"Saatnya kita menggaungkan #cukupsudah. Cukup sudah MK dicawe-cawe melanggengkan kekuasaan," kecamnya.
"Cukup sudah Presiden Jokowi cawe-cawe, mengobok-obok konstitusi untuk melanggengkan kekuasaan putra mahkotanya," sambung Melki.
Menurutnya, hal ini menjadi alasan bahwa rakyat tidak bisa tinggal diam.
"Cukup sudah berbagai penindasan dan kejahatan. Saatnya rakyat bergerak, bersuara, dan melawan," tegasnya.
Untuk aksi demonstrasi pada 20 Oktober 2023 itu, pihaknya akan lebih dulu melakukan konsolidasi.
Rencananya, konsolidasi akan digelar di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Selasa 17 Oktober 2023 besok.
"Tanggal 17 Oktober 2023 besok kami undang seluruh elemen masyarakat sipil rapat berkonsolidasi di kampus PNJ untuk melakukan perlawanan," ungkap Melki.[SB]