Kepsek SMAN 2 Nganjuk, Rita Amalisa jadi sorotan usai diduga mengeluarkan seorang siswa kelas X dengan inisial ML. Rita mengeluarkan ML karena dituding mencuri ponsel milik temannya.
Namun, tuduhan Rita tidak terbukti. ML tidak melakukan pencurian ponsel milik rekannya. Bahkan rekan yang kehilangan ponsel bersedia memberikan pernyataan di atas materai bahwa ML bukan pencuri.
Ayah ML, Pedrus mengatakan bahwa anaknya dituduh mencuri oleh kepsek Rita Amalisa. Bahkan Rita menurut pengakuan ML sempat mengancam ditendang jika tidak mengaku.
Selain itu, saat tas dan loker ML digeledah tidak ditemukan adanya ponsel yang hilang tersebut.
Pedrus tegaskan bahwa ia sangat kesal dengan sikap Kepsek Rita Amalisa yang mengancam sang anak akan ditendang jika tak mengaku sebagai pencuri ponsel.
"Saya sangat kecewa, satu, anak saya dicecar dengan pertanyaan-pertanyaan dengan alibi yang dituduhkan adalah dia tanpa didampingi saya sebagai orang tua," ucap Pedrus seperti dikutip dari video yang dibagikan akun X @Heraloebss.
Pihak sekolah mengklaim sudah berusaha menghubungi orang tua ML, namun Pedrus membantah dengan mengatakan bahwa di ponsel miliknya tidak ada jejak panggilan dari pihak SMAN 2 Nganjuk.
Pedrus juga menjelaskan bahwa anaknya sempat meminta izin untuk menghubungi dirinya namun malah tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah.
Sementara itu Rita Amalisa mengaku tuduhan itu berdasarkan CCTV yang memperlihatkan gerak gerik ML mencurigkan. Rita juga bantah bahwa pihaknya mengeluarkan ML dari sekolah.
Kasus ini pun viral di laman sosial media dan membuat geram publik. Pihak terkait didesak untuk menyelidiki kasus ini dan meminta sanksi tegas kepada Rita Amalisa jika terbukti melakukan kesalahan.
"Kepala sekolah di bogor bikin masalah, kepala sekolah di nganjuk juga sama, bentar lagi muncul kepala sekolah di mana di Indonesia bikin masalah lagi, viral lagi...tunggu aja," cuit salah satu netizen. [SB]