Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengomentari penjelasan Anies Baswedan di acara Mata Najwa di YouTube.
Politikus partai Demokrat itu menilai, penjelasan Anies di Mata Najwa banyak ngeles dan ada unsur kebohongan.
Kebohongan itu disebutnya terkait Anies yang menyebut selama pertemuan tanggal 24 dia dan Tim 8 di Cikeas tidak menyebut sama sekali nama Cawapres.
"Tidak benar Anies berusaha menghubungi AHY sampai tanggal 31 Agustus," tulisnya di Twitter @panca66, Selasa, 5 September 2023.
Panca menegaskan, bahwa Anies pasrah bongkokan dengan mengabaikan dua partai mitra lainnya, yaitu Demokrat dan PKS untuk diajak bicara sebelumnya.
"Ini pelanggaran fatal terhadap kesepakatan Koalisi Perubahan," ucap Panca.
Sementara itu, Panca menerangkan, Anies tidak menjelaskan siapa yang gebrak meja, maka publik bisa menangkap bahwa bisa saja yang dia maksud perwakilan Demokrat yang gebrak meja memaksakan AHY sebagai Wapres.
"Harus diluruskan bahwa yang gebrak meja adalah SP karena diserang Tim 8 untuk segera lakukan deklarasi," tegasnya.
"Jadi tidak benar kalau hanya Demokrat yg memaksa deklarasi segera," imbuhnya.
Unggahan tersebut pun mendapat banyak komentar dari netizen.
"Mengklarifikasi suatu hal yang tidak benar kenapa ada komentar bilang belum move on ya, da," tulis netizen.
"Selamat.! Gara2 mendewakan ketum partai ketimbang akal sehat, anda sukses bermetamorfosa menjadi buzzer khas cebong laknat," komen netizen.
Intinya, bagi PD cawapres harus AHY. Klo tdk berarti bubar.
"Kalian mau menyandera Anies, tapi SP lihai memainkan kartu. Akhirnya PD blingsatan dan bermain playing victim," kata netizen.[SB]