Rusia menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam konflik langsung dengan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Banding Ditolak, Alexei Navalny Tetap Hadapi Hukuman Lebih dari 30 Tahun Penjara
Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara Gelar Nobar Perjalanan Kim Jong Un ke Rusia
Disebut Meninggal oleh Ukraina, Komandan Armada Laut Rusia Muncul di Rapat Kementerian
Begitu yang disampaikan oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan, di saluran Telegram pada Selasa (26/9).
Dalam pernyataannya, Medvedev mengkritik pasokan senjata dari Barat ke Ukraina. Ia menilai pengiriman senjata semacam itu bisa memicu pecahnya perang.
"Tampaknya Rusia mempunyai semakin sedikit pilihan selain berkonflik langsung dengan NATO," kata Medvedev, seperti dimuat Newsweek.
Menurut Medvedev NATO telah berubah menjadi blok fasis, seperti halnya Nazi Jerman, dengan skala yang lebih besar.
Bahas Keamanan Nuklir, Rosatom dan IAEA Sepakat Lanjutkan Kerja Sama
"Kami siap, meskipun hasil tersebut akan dicapai dengan kerugian yang jauh lebih besar bagi umat manusia dibandingkan tahun 1945," tegas Medvedev.
Ini bukan pertama kalinya Medvedev menyindir bahwa Rusia dapat menyerang anggota NATO karena memberikan bantuan kepada Ukraina. [SB]