Pasangan Anies
Baswedan dan Muhaimin Iskandar rencananya akan dideklarasikan siang ini di
Surabaya.
Berbagai
tanggapan mengiringi langkah paslon capres dan cawapres ini yang menyebabkan
bubarnya Koalisi Perubahan dan Persatuan
dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Pengamat
politik Hendra Setiawan Boen menilai
munnculnya pasangan Anies dan Cak Imin
adalah langkah brilian dari Surya Paloh. Keluarnya Partai Demokrat
membawa keuntungan kepada Anies Baswedan.
“Kita ingat
dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di
dalam koalisi pendukung Anies seperti memaksa Anies mendeklarasikan cawapres
secepatnya. Kalau ditarik ke pilpres 2019, Partai Demokrat juga seperti
menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi
secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam
istigosah di Gelora Bung Karno,” ujarnya.
Hendra
menyebutkan bahwa sementara Surya Paloh berjibaku menambah partai pendukung
bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB, Partai Demokrat
justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai
cawapres
“Lagipula,
Oartai Demokrat terlalu baper dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke
dalam koalisi. Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies
Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih
cawapresnya sendiri dan berhasil menarik PKB yang berarti memperlemah KKIR
adalah hal positif. Selain itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk
memberitahu perkembangan rerakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun
moral dalam kasus ini” imbuh Hendra.
Hendra
menambahkan, satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat
mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan.
Tapi inipun tidak seharusnya ditanggapi secara baper oleh Partai Demokrat.
"Karena kita ingat pada pilpres 2019, Mahfud MD telah ditunjuk sebagai
cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi untuk kemudian
batal pada detik-detik terakhir,” tandasnya. Anies
Baswedan dan Muhaimin Iskandar rencananya akan dideklarasikan siang ini di
Surabaya.
Berbagai
tanggapan mengiringi langkah paslon capres dan cawapres ini yang menyebabkan
bubarnya Koalisi Perubahan dan Persatuan
dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Pengamat
politik Hendra Setiawan Boen menilai
munnculnya pasangan Anies dan Cak Imin
adalah langkah brilian dari Surya Paloh. Keluarnya Partai Demokrat
membawa keuntungan kepada Anies Baswedan.
“Kita ingat
dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di
dalam koalisi pendukung Anies seperti memaksa Anies mendeklarasikan cawapres
secepatnya. Kalau ditarik ke pilpres 2019, Partai Demokrat juga seperti
menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi
secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam
istigosah di Gelora Bung Karno,” ujarnya.
Hendra
menyebutkan bahwa sementara Surya Paloh berjibaku menambah partai pendukung
bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB, Partai Demokrat
justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai
cawapres
“Lagipula,
Oartai Demokrat terlalu baper dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke
dalam koalisi. Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies
Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih
cawapresnya sendiri dan berhasil menarik PKB yang berarti memperlemah KKIR
adalah hal positif. Selain itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk
memberitahu perkembangan rerakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun
moral dalam kasus ini” imbuh Hendra.
Hendra
menambahkan, satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat
mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan.
Tapi inipun tidak seharusnya ditanggapi secara baper oleh Partai Demokrat.
"Karena kita ingat pada pilpres 2019, Mahfud MD telah ditunjuk sebagai
cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi untuk kemudian
batal pada detik-detik terakhir,” tandasnya.[SB]