Seorang wanita
nekat menerobos pengawalan Presiden Joko Widodo saat acara rembuk kemerdekaan
relawan Bobby Nasution di Medan, Sumatera Utara, Minggu (27/8).
Aktivis
kemanusiaan Natalius Pigai menilai hal ini patut menjadi evaluasi aparat
keamanan untuk lebih meningkatkan keamanan presiden. Sebab, saat ini, menurut
Pigai, tensi politik sudah mulai meninggi sehingga segala potensi yang
menganggu bisa diantisipasi dengan baik.
“Ini tidak
benar. Saya minta aparat tingkatkan keamanan Jokowi di saat tensi politik
tinggi,” kata Pigai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (27/8).
Menurut Pigai,
wanita yang belum diketahui identitasnya itu mempunyai maksud baik. Namun,
dianggap tidak ada jaminan keamanan jika wanita tersersebut didekatkan kepada
Jokowi.
Pigai melihat,
hal ini tak lepas dari situasi menjelang Pemilu 2024, terdapat tiga kekuatan
yang bisa mengancam Presiden Jokowi kapan saja.
“Wanita ini
bermaksud baik namun tidak ada jaminan, karena 3 kekuatan mengancam Jokowi: 1.
Pengdengki lama. 2. Buzer Jokowi yang kecewa. 3. Hubungan Mega (PDIP) yang
renggang,” pungkas Pigai.
Sebelumya,
seorang wanita memaksa masuk ring pengawalan saat Presiden Jokowi menyapa
relawan Bobby Nasution dalam acara rembuk kemerdekaan di Medan.
Pihak
pengamanan langsung menarik wanita tersebut secara paksa menepi ke pinggir
gedung. Tak terima, wanita tersebut menyiramkan air kepada petugas. Tak hanya
itu, ia juga melemparkan kedua sandalnya ke depan panggung untuk menarik
perhatian Jokowi.
"Tolong
keadilan buat kami, Pak," teriak wanita tersebut.[SB]