Bakal calon
presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dihantam narasi negatif, terkait
isu penculikan, pelanggaran HAM hingga kebangkitan orde baru.
Ketua Harian
DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa masyarakat saat ini
sudah cerdas dan tidak mudah digiring dengan isu dan tudingan yang membenturkan
Prabowo Subianto.
“Karena semua
tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan,” kata Dasco
lewat keterangan tertulisnya, Minggu (27/8).
Menurutnya,
pihak-pihak yang menggulirkan isu negatif kepada Prabowo, lantaran khawatir elektabilitas
Menteri Pertahanan RI ini selalu moncer di sejumlah lembaga survei.
“Mereka yang
gamang, dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi,
membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi,” katanya.
Kali ini, Dasco
menekankan, narasi negatif diproduksi baru, dengan isu politik identitas yang
bertujuan untuk membenturkan Pak Prabowo dengan umat Islam.
Dari hasil
survei Political Weather Stations (PWS), menempatkan capres Koalisi Kebangkitan
Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto semakin kokoh di puncak elektabilitas
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tingginya elektoral Prabowo tidak bisa
dihilangkan dari efek dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan
hasil survei PWS periode 13-20 Agustus 2023, Prabowo menampati posisi tertinggi
dengan 40,8 persen. Hasil tersebut sangat tinggi dibanding Ganjar dengan 35,6
persen dan Anies 19,5 persen.[SB]