Elektabilitas
bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, masih
tertinggal dari dua pesaing utamanya berdasarkan hasil survei terakhir sejumlah
lembaga. Namun, hasil tersebut justru diragukan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya
Paloh.
"Apakah
benar apa yang digambarkan oleh katakanlah lembaga-lembaga survei yang
menempatkan komposisi ranking Anies Baswedan, tetap di urutan ketiga,"
ujar Surya Paloh usai Pertemuan Koalisi Perubahan di Jakarta, Kamis malam
(24/8).
Disampaikan
Surya Paloh, hasil survei tersebut jadi salah satu poin yang dibahas dalam
pertemuan Koalisi Perubahan pada tadi malam.
"Dari apa
yang kita pahami ini terjadi diskusi yang cukup menarik. Sejujurnya, dengan
segala hormat kita kepada lembaga-lembaga survei, banyak juga yang tidak
tepatnya," ujarnya.
Menurut Surya
Paloh, hasil survei internal KPP justru menunjukkan hasil yang berbeda.
"Ya,
memberikan pencerahan optimisme yang lebih tinggi," pungkasnya.
Turut hadir
dalam pertemuan tersebut antara lain bacapres Anies Baswedan, Sekjen Partai
Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf, Ketua DPP
Partai Nasdem Willy Aditya, dan anggota Tim 8 Sudirman Said.
Berdasarkan
hasil survei terakhir Political Weather Stations (PWS) yang dirilis di Jakarta,
Kamis (24/8), menunjukkan mayoritas responden, yaitu 40,8 persen dari 1.200
orang memilih Prabowo Subianto sebagai pemimpin yang menggantikan Presiden RI
Joko Widodo. Disusul Ganjar Pranowo (35,6 persen), dan Anies Baswedan (19,5
persen).
Sedangkan
survei teranyar dari Y-Publica mencatat, Prabowo meraih elektabilitas sebagai
bacapres sebesar 30,6 persen; lalu Ganjar di urutan kedua dengan 22,7 persen;
kemudian Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 13,4 persen.[SB]