Pembangunan
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kini telah rampung. Proyek yang mulai
direalisasikan sejak tahun 2019 ini akhirnya berhasil melewati tahap uji coba.
Rencananya, kereta cepat mulai beroperasi pada awal September 2023.
Presiden Jokowi
pun optimis proyek ini akan mendukung mobilitas warga Jakarta-Bandung dan
sekitarnya. Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkap akan segera memberikan
subsidi tarif kereta cepat kepada masyarakat.
Jokowi
menjelaskan, subsidi akan diberikan sebagai pemicu minat masyarakat agar bisa
memanfaatkan transportasi umum dengan baik.
"Apapun
modanya, mau TransJakarta, KRL, atau LRT, bahkan MRT, apapun yang namanya
kereta cepat itu semuanya harus ada subsidinya," ujar Jokowi dalam
kunjungan kerjanya ke Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat pada Kamis
(10/8/2023).
Namun,
pernyataan Jokowi ini menimbulkan pro dan kontra. Tak hanya soal subsidi, sejak
awal pembangunan proyek ini, pro dan kontra pun sudah muncul di masyarakat
maupun kalangan pejabat.
Nilai proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung ini sempat mengalami pembengkakan. Dari awal
perkiraan biaya proyek Rp 86 triliun, kenyataannya pada tahun 2021, proyek ini
membengkak menjadi Rp114,24 triliun karena terjadinya overrun.
Selain itu,
berbagai pihak juga menyayangkan proyek ini begitu cepat untuk direalisasikan
dengan alasan mendukung mobilitas warga. Pasalnya, berbagai moda transportasi
sudah banyak disediakan oleh pemerintah sebelumnya untuk menyambungkan antara
Jakarta ke Bandung.
Sebut saja
seperti kereta api komuter, travel, bus, dan kendaraan umum lain yang sudah
menjadi andalan warga sekitar Jakarta-Bandung untuk mendukung aktivitas mereka.
Nilai proyek
hingga triliunan rupiah tersebut pun dianggap bisa lebih dimanfaatkan untuk
memperbaiki moda transportasi yang sudah ada sebelumnya.
Kini, kontra
kembali muncul pasca Jokowi mengumumkan akan memberikan subsidi tarif kereta
cepat agar menarik minat masyarakat. Namun, hal ini dianggap tidak relevan oleh
sebagian orang, mengingat proyek ini termasuk dalam kategori business to
business, sehingga dikelola oleh swasta.
Proyek kereta
cepat ini juga menjadi salah satu inisiasi proyek pembangunan nasional yang
digagas untuk bisa mengurangi waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung.
Jika sebelumnya
moda transportasi Jakarta- Bandung harus menempuh waktu sekitar 2 jam untuk
sampai ke tujuan, kini dengan kereta cepat setiap penumpang hanya perlu
menempuh waktu 40 menit untuk sampai di tujuan.
Tak hanya itu,
proyek kereta cepat ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di jalan tol,
maupun jalan lintas Jakarta-Bandung yang sering dikeluhkan oleh warga.[SB]