Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri, sempat meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Menurutnya lembaga independen ini tak lagi efektif.
“Saya sampai
kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, sudah deh,bubarin aja KPK itu Pak, jadi
menurut saya nggak efektif. Ibu nih kalau ngomong ces pleng,” kata Megawati
saat memberikan pidato dalam acara sosialisasi buku teks utama pendidikan
pancasila, di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (21/8).
Ujaran ini
merupakan bentuk kekecewaan Megawati melihat kasus-kasus korupsi di Indonesia
saat ini.
Bahkan,
Megawati menyebut sempat merasakan hal tak mengenakkan oleh KPK. Saat menjadi
Presiden ke-5, periode 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004, Megawati sempat
mengatasi masalah 300.000 kasus kredit macet.
“Waktu saya
krisis, kredit macet itu 300 ribuan, saya disuruh nangani, setelah itu KPK
sudah ada yang saya bikin sendiri,”tuturnya.
“Waktu itu yang
KPK ini enggak percaya katanya mana mungkin 300 ribuan kredit macet itu
digugat, malak pengusaha-pengusaha ini, saya kira KPK sini dong buktinya kalau
saya malak, ini dunia modern, saya mau naruh uangnya di mana, emangnya
dikarung?” lanjutnya.
KPK dibentuk
oleh Megawati tahun 2002 saat ia masih menjabat sebagai Presiden RI. Selain
KPK, ia juga membentuk lembaga Mahkamah Konstitusi.
Saat itu
Megawati menganggap Kejaksaan dan Kepolisian tidak efektif untuk memberantas
tindak pidana korupsi sehingga dianggap perlu adanya lembaga khusus untuk
melakukannya.
“Kalau kalian
aja melempem apalagi rakyatnya yang masih perlu, perlu, perlu, untuk diberi
kehidupan yang baik supaya mereka sejahtera supaya tidak ada lagi fakir miskin
di tanah air republik kesatuan Indonesia?” kata Megawati.
“Kalian hanya
mencari keuntungan bagi diri kalian sendiri, saya yang bikin KPK saya yang
bikin MK,” pungkasnya.[SB]