Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Cerita Orang Tua Siswa Bayar Rp10 Juta Demi Masuk ke SMAN 18 Kota Bekasi, Uang Raib Anak Tak Dapat Bangku

Agustus 22, 2023 Last Updated 2023-08-23T03:43:40Z


 

Beredar kabar dugaan suap pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 18 Kota Bekasi. Kabarnya orang tua siswa bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah itu hanya dengan membayar sejumlah uang tanpa melalui proses seleksi.

 

Salah satu orang tua siswa, Doni (42) mengungkap dirinya menjadi salah satu orang tua siswa yang tergiur untuk memasukkan anaknya ke SMAN 18 meski harus mengeluarkan biaya hingga Rp10 juta.

 

“Total yang saya kasih masuk Rp10 juta,” kata Doni saat dikonfirmasi SuaraBekaci.id, Minggu (20/8).

 

Doni menceritakan, mulanya ia mendatangi SMAN 18 Kota Bekasi saat PPDB online segera berakhir. Saat itu dia bertemu dengan satpam SMAN 18 bernama Suhadi (63).

 

Kepada Doni, Suhadi memberitahu bahwa SMAN 18 masih menyediakan bangku kosong untuk siswa yang berminat masuk sekolah tersebut tapi dengan syarat membayar sejumlah uang.

 

“Saya sebelumnya tidak kenal Asep saya hanya kenal pak Suhadi, awalnya saya ke SMAN 18 secara langsung, di situlah saya ketemu pak Suhadi kemudian disampaikan (bisa masuk SMAN 18), ngobrol-ngobrol katanya masih bisa menampung,” tutur Doni.

 

Kata Doni, saat itu Suhadi menyebutkan nama seseorang bernama Asep. Nama tersebutlah kabarnya yang bakal bertanggung jawab untuk memastikan anaknya dapat diterima di SMAN 18 Kota Bekasi.

 

Dalam obrolan itu diketahui, ternyata tempat tinggal Doni dengan Asep tak berjarak jauh, bisa dikatakan masih bertetangga.

 

Asep diketahui merupakan staff Tata Usaha (TU) sekaligus Operator PPDB Online SMA Negeri 18 Kota Bekasi.

 

“Saya sudah ketemu Asep beberapa kali saya sampaikan saya orang sini (tetangga Asep) bagaimana anak saya, ‘oh aman’ katanya,” ujar Doni menirukan perkataan Asep.

 

Setelah itu, Doni juga dijanjikan untuk diadakannya pertemuan dengan pihak sekolah pada bulan Juli 2023. Namun, sampai saat ini pertemuan itu tak kunjung terwujud. Parahnya, Asep justru menghilang dan tidak lagi terdengar kabarnya.

 

“Hari Sabtu (bulan Juli 2023) katanya mau ada pertemuan dengan sekolah. Nah saya WA dia (Asep), (balasan Asep) dia WA ke saya informasi dari ibu belum bisa hari ini, tapi tidak menjelaskan ibu itu siapa,” ujarnya.

 

Sebelumnya, kabar dugaan kecurangan PPDB online di SMAN 18 tercuat saat Suhadi (63) dipecat dari pekerjaan secara tidak hormat. Ia adalah satpam SMAN 18 Kota Bekasi.

 

Ia dipecat setelah sejumlah orang tua calon siswa menyambangi SMAN 18 Kota Bekasi. Mereka diketahui telah mengeluarkan sejumlah uang agar anaknya dapat mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

 

Beberapa orang tua siswa itu menyetorkan sejumlah uang kepada Suhadi.

 

Saat ditemui di kediamannya Suhadi tidak menampik hal tersebut. Namun, ia membeberkan bahwa hal ini terjadi bukan atas inisiatifnya melainkan atas perintah Asep Surahman salah satu staff tata Usaha (TU) sekaligus Operator PPDB Online SMA Negeri 18.[SB]

×