Bakal calon
presiden Anies Baswedan menyatakan negara tidak boleh berdagang atau berbisnis
dengan rakyatnya.
Negara, tegas
Anies, tidak boleh memposisikan rakyat sebagai konsumen.
"Negara
itu tak dirancang untuk bertransaksi dengan rakyatnya, negara tak dirancang
untuk itu. Karena itu Negara jangan berdagang dengan rakyatnya. Kalau negara
memandang rakyatnya sebagai konsumen rusak semua urusan," ucapnya dalam
acara 'Anies Baswedan Bicara Kebudayaan' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta,
Kamis (24/8).
Anies menegaskan
pemerintah tak boleh bicara soal untung dan rugi dengan rakyat. Pemerintah
harus bicara manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dari suatu kebijakan.
"Ketika
kita investasi di kesehatan, pendidikan, kebudayaan, enggak boleh kita bicara
ongkosnya terlalu mahal. Bukan," kata Anies.
Dia mengatakan
prinsip itu perlu diterapkan di sektor kebudayaan. Baginya, Indonesia harus mau
berinvestasi di bidang kebudayaan.
Ia memberi
contoh pembangunan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang diselesaikan ketika dirinya
masih menjabat sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022.
Dia mengatakan
proyek revitalisasi TIM yang dilakukan BUMD DKI itu supaya tak didorong untuk
sekadar mencari keuntungan.
"Jakarta
dan Indonesia harus mau investasi di bidang kebudayaan. dan TIM ini tak boleh
jadi tempat cari keuntungan dan jadi tempat pengembangan kebudayaan," kata
dia.
"Jangan sekali lagi, jangan pandang return-nya itu dalam bentuk pendapatan rupiah, bukan. Dalam jangka panjang itu bisa terjadi, tapi dalam jangka pendek jangan harap," sambung eks Mendikbud tersebut.[SB]