Pegiat media
sosial yang menjadi caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando
mengungkapkan bahwa akun YouTube Youth TV yang dipimpin pendukung Ganjar
Pranowo, Mazdjo Pray alias Yuari Prayanto, bisa hidup karena didanai oleh Badan
Intelijen Negara (BIN).
Menurut Ade
Armando dengan didanai oleh BIN seharusnya Youth TV ditujukan untuk melawan
radikalisme dan terorisme.
Namun kata Ade
Armando, Mazdjo Pray menyalahgunakan Youth TV justru untuk menyerang
lawan-lawan politik PDIP, menjelang Pilpres 2024 ini.
"Youth TV
yang dipimpin Mazdjo Pray itu hidup dengan dana BIN yang seharusnya ditujukan
untuk melawan radikalisme. Dana itu malah disalahgunakan untuk menyerang
lawan-lawan politik PDIP," kata Ade Armando melalui akun Twitternya
@adearmando61, Rabu (30/8/2023).
Dalam video
yang diunggahnya, Ade Armando mengatakan sebetulnya niat awal pengalokasian
dana dari BIN ke Youth TV adalah sesuatu yang baik-baik saja.
Sebab tujuannya
tentu untuk melawan radikalisme dan terorisme di kalangan anak muda.
Namun kini
justru dimanfaatkan untuk hal lain.
"Niat awal
pengalokasian dana dari BIN ke Youth TV adalah sesuatu yang baik-baik saja.
Tapi rupanya ini sekarang dimanfaatkan oleh Mazdjo Pray untuk menghantami
PSI," kata Ade.
Menurut Ade,
entah kenapa tujuan Youth TV bisa menjadi seperti itu dan baginya ini adalah
masalah.
"Entah
kenapa. Buat saya ini masalah. Karena BIN itu kan lembaga negara, dan artinya
uangnya kan uang rakyat," kata dia.
"Uang
rakyat sekarang dipakai untuk menyerang PSI. Yang justru PSI adalah sebuah
partai yang jelas-jelas memerangi radilkalisme, intoleransi dan terorisme. Jadi
kelihatan ada ironi di sana," kata Ade.
Karenanya kata
Ade, apa alasan Mazdjo Pray menggunakan dana tersebut untuk menyerang PSI, ia
tidak tahu dan enggan berspekulasi.
"Nah, kenapa
Mazdjo Pray menggunakan dana tersebut untuk menyerang PSI, saya gak tahu. Saya
gak mau berspekulasi. Tapi yang jelas, ini tidak benar," beber Ade.
Sampai berita
ini diturunkan belum ada klarifikasi dari Mazdjo Pray atas hal ini dan
Wartakotalive.com masih mencoba mengkonfimasinya.[SB]