Indonesia akan
semakin berada di bawah bayang-bayang China jika perusahaan asal China
benar-benar menginvestasikan dana sebesar Rp 175 triliun di Indonesia.
Demikian
disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia
(PRPHKI), Saiful Anam terkait rencana investasi senilai Rp 175 triliun dari
perusahaan asal China, Xinyi International Investment Limited usai Presiden
Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pekan ini.
"Jika
benar China akan menginvestasikan sebesar Rp 175 T di Indonesia, maka Indonesia
akan berpotensi berada di bawah bayang-bayang China," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/7).
Saiful
berharap, jangan sampai negara digadaikan dengan adanya investasi China sebesar
Rp 175 triliun di Indonesia. Karena, anak cucu bangsa yang harus menanggung
penderitaan tersebut.
"Harus
dihitung dan dikalkulasi betul terkait investasi China di Indonesia. Jangan
sampai justru semakin mempermudah China dalam memberikan ruang untuk semakin
menguasai Indonesia," kata Saiful.
Selain itu,
akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, jika benar investasi China
sebesar Rp 175 triliun di Indonesia, maka pertanda bahwa negara akan dikuasai
China. Sehingga, bangsa Indonesia dapat tidak berdaya di tengah cengkraman
negara yang telah memberikan utang kepada negara.
"Nasionalisme
kita jangan sampai tergadaikan dengan adanya investasi asing. Negara harus
tetap berdaulat dan dapat menentukan masa depannya dengan adanya berbagai macam
gempuran utang China," pungkas Saiful.[SB]