Presiden
Vladimir Putin menegaskan bahwa pemerintah Rusia telah menghapus utang yang
secara historis dimiliki oleh negara-negara Afrika sebesar USD23 miliar atau
sekitar Rp300 triliun (kurs Rp15.000 per USD). Moskow juga berjanji akan
mengalokasikan lebih banyak dana untuk membantu pengembangan benua itu.
"Jumlah
total utang negara-negara Afrika yang dihapuskan oleh Rusia berjumlah USD23
miliar dengan USD90 juta lainnya dialokasikan untuk tujuan yang sama,"
kata Putin mengacu pada hubungan perdagangan dan keuangan historis antara
Moskow dan Afrika, seperti dilansir RT, Sabtu (29/7/2023).
Putin juga
menjanjikan gandum gratis untuk negara-negara Afrika yang kesulitan. Burkina
Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea
masing-masing akan menerima antara 25.000 dan 50.000 ton biji-bijian, di mana
biaya pengiriman ditanggung Moskow.
Sebelumnya,
Putin menegaskan bahwa sebanyak 32,8 juta ton kargo yang diekspor Ukraina
selama setahun kesepakatan biji-bijian, sebagian besar - lebih dari 70% -
justru dikirim ke negara-negara berpenghasilan tinggi, terutama Uni Eropa (UE).
"Selama hampir satu tahun di bawah apa yang disebut kesepakatan ini, total
32,8 juta ton kargo diekspor dari Ukraina, di mana lebih dari 70%, teman-teman,
pergi ke negara berpenghasilan tinggi dan di atas rata-rata, terutama ke
UE," ujar Putin.
Padahal, tegas
dia, kesepakatan biji-bijian pada awalnya bertujuan memastikan keamanan pangan
global, mengurangi ancaman kelaparan dan membantu negara-negara termiskin,
termasuk negara-negara Afrika.
Pada bulan
Maret, pemimpin Rusia itu juga menyoroti pertumbuhan perdagangan timbal balik
antara Rusia dan negara-negara Afrika, dengan mengatakan hal itu dapat membuka
peluang tambahan untuk proses pembentukan Area Perdagangan Bebas Benua Afrika
(AfCFTA).
Diluncurkan
pada tahun 2021, AfCFTA diharapkan menjadi pasar kontinental dengan total PDB
lebih dari USD3 triliun, menjadikan Afrika salah satu pemimpin dunia
multipolar. Menurut Putin, Rusia mendukung untuk menjalin hubungan dengan
AfCFTA baik melalui Uni Ekonomi Eurasia maupun pada tingkat bilateral.[SB]