Threads, media
sosial pesaing Twitter yang dibuat Meta, resmi muncul di toko-toko aplikasi
setelah berbulan-bulan lamanya diwarnai isu, bocoran, hingga rencana duel
miliarder Mark Zuckerberg vs Elon Musk.
Anda kini dapat
mengakses platform baru dari situs desktopnya di Threads.net atau mengunduhnya
dalam bentuk aplikasi di App Store untuk iOS dan Play Store untuk Android.
Jika Anda tidak
mendapatinya di iOS, coba dengan cara keluar paksa dari App Store dan masuk lagi.
"Jelas,
Twitter memelopori space ini, tetapi mengingat semua yang sedang terjadi, kami
pikir ada peluang untuk membangun sesuatu yang terbuka, dan sesuatu yang baik
untuk komunitas yang sudah menggunakan Instagram," kata Kepala Instagram
Adam Mosseri dalam wawancara tentang peluncuran Threads dengan The Verge.
Spesifikasi
Di medsos
terbaru ini, Anda dapat membuat postingan berbasis teks hingga 500 karakter,
berbagi foto dan video hingga 5 menit.
Aplikasi ini
tampak relatif mirip dengan Twitter, dengan tampilan antarmuka minimalis dengan
opsi menyukai (like), berkomentar, memposting ulang, dan membagikan utas.
Karena Threads
terkait erat dengan Instagram, Anda dapat masuk dengan akun Instagram dan
dengan mudah mem-follow semua orang yang sama yang Anda ikuti di platform lain.
Mirip dengan
Instagram, feed utama di Threads berisi konten dan postingan yang
direkomendasikan dari orang yang Anda ikuti.
Sejauh ini
tidak tampak opsi untuk beralih antara aliran konten yang direkomendasikan
dengan konten dari akun yang Anda follow seperti yang ada di Twitter.
Meta juga
memperluas beberapa kontrol privasi Instagram ke Threads, seperti kemampuan
untuk memfilter kata-kata tertentu dalam balasan.
Anda juga dapat
membatasi siapa yang dapat membalas unggahan Anda ke semua orang di platform,
orang yang Anda ikuti, atau hanya pengguna yang Anda sebutkan di postingan
Anda.
Meta juga tidak
menyertakan dukungan Threads untuk ActivityPub saat diluncurkan. Protokol
jejaring sosial terdesentralisasi, yang juga digunakan oleh Mastodon, akan
memungkinkan untuk mentransfer informasi Anda dari Threads ke medsos lain.
"Kami
percaya pendekatan terdesentralisasi ini, serupa dengan protokol yang mengatur
email dan web itu sendiri, akan memainkan peran penting di masa depan platform
online," menurut keterangan Meta.
"Threads
adalah aplikasi pertama Meta yang diharapkan kompatibel dengan protokol
jejaring sosial terbuka - kami berharap dengan bergabung dalam ekosistem
layanan interoperable (dapat dipertukarkan dan saling pakai informasi) yang
berkembang pesat ini, Threads akan membantu orang menemukan komunitas mereka,
apa pun aplikasi yang mereka gunakan."
Momen Twitter
Peluncuran
Threads dilakukan saat Twitter sedang memberlakukan pembatasan akses pada
pengguna, termasuk pengguna yang tak berlangganan centang biru hanya bisa
melihat 600 postingan per hari.
Kebijakan
terbaru dari pemilik Twitter Elon Musk ini membuat para pengguna meradang dan
banyak hijrah ke media sosial lain, termasuk BlueSky dan Mastodon.
Meta
meluncurkan Threads di lebih dari 100 negara, termasuk AS, tetapi tidak akan
tersedia di Uni Eropa untuk memulai.
Mosseri, yang
mengaku tinggal di Eropa saat ini, mengaku hal itu terkait dengan kompleksitas
"beberapa undang-undang yang mulai berlaku tahun depan."
"Kami
tidak ingin meluncurkan apa pun yang tidak sesuai dengan apa yang kami ketahui
dan apa yang menurut kami akan datang," tandasnya.[SB]