Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Google Digugat Buntut Dugaan Curi Data Publik Buat Latih AI Bard

Juli 14, 2023 Last Updated 2023-07-14T12:05:58Z


Raksasa teknologi Google digugat usai dituding mencuri jutaan data publik untuk melatih kecerdasan buatan (AI) milik mereka.

 

Gugatan class action yang diajukan terhadap Google, perusahaan induknya Alphabet, dan anak perusahaan AI Google, DeepMind, diajukan ke pengadilan federal di California pada Selasa (11/7) dan diajukan oleh Firma Hukum Clarkson, dikutip dari CNN.

 

Kantor hukum ini sebelumnya juga mengajukan gugatan serupa terhadap pembuat ChatGPT, OpenAI pada bulan lalu.

 

Tuduhan tersebut menyebut Google "secara diam-diam telah mencuri semua yang pernah dibuat dan dibagikan di internet oleh ratusan juta orang Amerika" dan menggunakan data ini untuk melatih produk AI, seperti chatbot Bard.

 

Gugatan tersebut juga mengklaim bahwa Google telah mengambil "hampir seluruh jejak digital kami," termasuk "karya-karya kreatif dan hasil jiplakan" untuk membangun produk AI-nya.

 

"Google mengambil semua informasi personal dan profesional kami, karya kreatif dan copywriting kami, foto kami, dan bahkan email kami –hampir keseluruhan jejak digital kami– dan menggunakannya untuk membangun produk Kecerdasan Buatan ('AI') komersial seperti 'Bard'," menurut gugatan itu, dikutip dari Mashable.

 

Halimah DeLaine Prado, penasihat hukum Google, menyebut klaim dalam gugatan tersebut "tidak berdasar".

 

"Kami telah menjelaskan selama bertahun-tahun bahwa kami menggunakan data dari sumber publik seperti informasi yang dipublikasikan ke web terbuka dan kumpulan data publik, untuk melatih model AI di balik layanan seperti Google Translate, secara bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip-prinsip AI kami," kata DeLaine Prado.

 

"Hukum Amerika mendukung penggunaan informasi publik untuk menciptakan penggunaan baru yang bermanfaat, dan kami berharap dapat menyanggah klaim yang tidak berdasar ini," tambah pernyataan tersebut.

 

Tuduhan tersebut menunjuk pada pembaruan kebijakan privasi Google yang secara eksplisit menyatakan perusahaan dapat menggunakan informasi yang dapat diakses publik untuk melatih model dan alat AI seperti Bard.

 

Gugatan ini muncul ketika sejumlah perusahaan berbasis AI telah mendapatkan perhatian karena kemampuan menghasilkan karya tulis dan gambar hanya dengan perintah chat.

 

Model bahasa yang mendasari teknologi baru ini dapat melakukan kedua hal itu dengan melatih data yang ada di jagat maya dengan sangat banyak.

 

Namun, dalam prosesnya perusahaan-perusahaan juga mendapatkan pengawasan hukum yang semakin ketat atas masalah hak cipta dari karya-karya, serta penggunaan data pribadi dan data yang sensitif dari para pengguna.

 

"Google perlu memahami bahwa 'tersedia untuk umum' bukan berarti bebas digunakan untuk tujuan apa pun," kata Tim Giordano, salah satu pengacara Clarkson yang mengajukan gugatan terhadap Google.

 

"Informasi pribadi dan data kita adalah milik kita, dan itu sangat berharga, dan tidak ada yang berhak mengambilnya begitu saja dan menggunakannya untuk tujuan apa pun," lanjutnya.

 

Mereka juga menuntut ganti rugi dan pembayaran yang tidak ditentukan sebagai kompensasi finansial kepada orang-orang yang datanya diduga disalahgunakan oleh Google.

 

Dalam gugatan itu tercatat delapan penggugat, termasuk seorang anak di bawah umur.

 

Meskipun beberapa pengguna internet mungkin telah terbiasa dengan data digital mereka yang dikumpulkan dan digunakan untuk hasil pencarian atau iklan yang ditargetkan, hal yang sama mungkin tidak berlaku untuk pelatihan AI.

 

"Orang-orang tidak dapat membayangkan informasi mereka akan digunakan dengan cara ini," kata Giordano.[SB]

×